Menteri Sosial Berharap Dokter Tak Hanya Lihai Mengobati Fisik dan Psikologi Saja
Kamis, 01 Maret 2018 -
Merahputih.com - Menteri Sosial Idrus Marham berharap dokter di Indonesia ini tak hanya mengobati fisik dan psikologi semata, melainkan bisa mengatasi masalah sosial yang ada.
Hal itu diungkapkannya saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa STKS Bandung dengan tema 'Kebijakan dan Program Kementrian Sosial dalam Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia' pada Kamis (1/3).
Idrus berharap lulusan atau alumni Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung bisa menjadi dokter-dokter yang mengatasi masalah kesejahteraan sosial kemasyarakatan.
"Kalau misalkan fakultas kedokteran lain akan melahirkan dokter yang mengobati fisik dan psikologi, maka SKTS kedepan ini kita harapkan betul-betul mampu menjadi alumni yang menjadi dokter mengatasi masalah sosial yang ada," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam rangka untuk melaksanakan revolusi mental sebagaimana visi Presiden Jokowi, maka Kementerian Sosial mengembangkan tidak hanya sekedar memberikan bantuan sosial, tapi dalam rangka revolusi mental yang bisa melahirkan motivator bangsa, dan inspirator bangsa.
"Yang mampu menginspirasi rakyat, memberikan motivasi kepada rakyat sehingga rakyat memiliki motivasi untuk hidup. Karena inilah yang paling penting, karena apabila mereka punya motivasi untuk hidup, maka tentu akan melahirkan etos kerja yang kuat," bebernya.
Dikatakan Idrus, etos kerja inilah yang penting bagi masyarakat supaya betul-betul bisa menghadapi kehidupan dengan baik. Dengan cara seperti ini, katanya, maka masyarakat bisa meningkat statusnya dari miskin menjadi tidak miskin.
"Di samping ada bantuan sosial yang berikan, tetapi juga kita harus persiapkan mental mereka bagaimana mereka bisa punya motivasi untuk hidup itu," ungkapnya.
Kepada mahasiswa STKS, Idrus juga menekankan pentingnya proses pendidikan untuk peningkatan kualitas diri.
"Saya berpesan kepada seluruh mahasiswa STKS Bandung ini harus membekali diri dengan hal-hal yang bersifat berkualitas, masuk sekolah harus niatnya pintar bukan hanya karena ingin dapat ijazah saja," pungkasnya. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Yugie Prasetyo, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Baca juga berita Yugie dalam artikel berikut: Jokowi Jelaskan Perbedaan Gaya Bisnis Kids Zaman Now dan Generasi Tua