Mentan Amran Lakukan Inspeksi Harga Sembako di Pasar Legi Solo, Tegaskan jangan Politisasi Sektor Pangan
Kamis, 13 November 2025 -
MERAHPUTIH.COM - MENTERI Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyayangkan adanya sejumlah pihak yang menjadikan komoditas pangan jadi bahan politisasi. Ia memastikan stok pangan dan harga kebutuhan pokok nasional stabil jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu diungkapkan Mentan setelah melakukan inspeksi harga sembako di Pasar Legi Solo, Kamis (13/11).
“Ini (pangan) untuk rakyat kecil, jangan dipolitisasi. Silakan berpolitik, tapi jangan dipolitisasi sektor pangan,” ujar Amran, Kamis (13/11).
Dia menyebut, dari hasil pemantauan di Pasar Legi, harga beras turun dan sekarang stabil di bawah HET. “Kami tanya langsung (pedagang Pasar Legi) karena ada tokoh-tokoh nasional mengatakan harga melambung tinggi. Ini harga tidak terjangkau, tolong saya minta dengan segala kerendahan hati mewakili petani, janganlah zalimi petani kita. Tolong, boleh berpolitik, tapi jangan politisasi pangan,” kata dia.
Dia menegaskan ini menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga jangan dipolitisasi. “Jangan dipolitisasi, tolong kalau mau politisasi yang lain, karena kalau pangan bermasalah negara bisa bermasalah. Jangan hanya karena kepentingan pribadi kelompok sehingga mengorbankan kepentingan rakyat kecil. Ini baru dicek, sudah tidak ada persiapan harga pangan stabil, turun harga di bawah HET,” kata dia
Ia mengatakan harga beras SPHP per kilogram Rp 12.500 dan medium Rp 13.000 per kilogram. Sementara itu, pasokannya banyak dan berlebih. “Pasokan beras melimpah, sekarang di stok Bulog masih ada 3,8 juta ton dengan tinggal satu bulan di akhir tahun ini,” katanya.
Baca juga:
Mentan Amran Sebut Harga Telur Mahal Adalah Berkah dari Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pihaknya memastikan stok beras di bulog aman untuk Nataru. “Kami antisipasi sampai Nataru stok beras aman. Stok kita dorong dua kali lipat di setiap provinsi maupun pemerintah kota. Jadi ketersediaan stok tersebut untuk mengantisipasi supaya harga tidak naik saat Natal dan Tahun Baru,” kata dia.
Ia menambahkan, perkiraan di Nataru ada kenaikan permintaan 15 sampai 30 persen. "Biasanya seperti itu,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru