Menlu Sugiono Kebanjiran Pesan Elektronik Usai Prabowo Pidato di Sidang PBB, Apa Isinya?

Rabu, 24 September 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB telah menarik perhatian dan menuai pujian dari sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam sesi pengarahan media di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pujian ini disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo maupun melalui pesan elektronik kepadanya.

“Setelah beliau berpidato, saya mendapat banyak pesan elektronik dari berbagai pimpinan negara ataupun lewat menteri luar negeri negara-negara lain yang memuji pidato Bapak Presiden,” ungkap Menlu Sugiono.

Baca juga:

Pidato Prabowo Dinilai Memperkuat Semangat Multilateralisme yang Adil dan Inklusif

Menurut Sugiono, pujian tersebut diberikan karena isi pidato Presiden Prabowo yang dinilai mampu menciptakan suasana positif dan relevan, terutama dalam konteks peran PBB yang sudah 80 tahun berdiri.

Selain Trump dan Erdogan, Menlu mencatat pujian juga datang secara langsung dari Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra dan Raja Yordania Raja Abdullah II bin Al Hussein, yang juga berpidato pada sesi yang sama.

“Semuanya nadanya sama karena yang disampaikan oleh Pak Presiden saya kira mewakili apa yang dirasakan sebagian besar negara-negara bahwa perlu ada satu badan atau organisasi seperti PBB ini yang tetap bisa berperan dalam menjaga perdamaian dunia dan bisa menjadi harapan, tumpuan harapan bagi kesetaraan dan inklusivitas," jelas dia.

Presiden Prabowo menjadi pembicara ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras serta menyerukan persatuan dunia demi perdamaian.

Baca juga:

Trump Puji Pidato Prabowo Sukses Gugah Perhatian Para Pemimpin Dunia

“Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua,” kata Prabowo. "Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima,” imbuhnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan