Menko Maritim: Berhasil Tangani Dwelling Time Biaya Logistik Meroket

Kamis, 04 Mei 2017 - Yohannes Abimanyu

Pemerintah melalui Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman berhasil menekan waktu untuk bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time). Hingga saat ini, persoalan yang belum bisa diatasi biaya logistik masih tinggi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah berhasil menekan waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time) namun belum bisa menanggulangi masalah biaya logistik yang masih tinggi.

"Penurunan 'dwelling time' kita rata-rata turun. Tapi jujur kami akui biaya logistik masih jadi masalah yang sedang kami selesaikan," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman 2017 di Sasana Kriya TMII, Jakarta Timur, Kamis (4/5).

Menurutnya, pemerintah sedang berupaya untuk memangkas biaya-biaya di pelabuhan.

"Kami harap dalam kurun waktu tahun ini, masalah 'cost' (biaya) di pelabuhan bisa kita tanggulangi dengan baik," katanya.

Luhut sebelumnya mengaku ingin melakukan penghematan biaya logistik di Indonesia.

Pemerintah, lanjut dia, sedang memeriksa satu per satu komponen pembentuk biaya logistik untuk memetakan rincian yang bisa dipangkas. Contohnya, biaya Terminal Handling Charge (THC) cukup mahal.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta agar "dwelling time" bisa ditekan lagi hingga menjadi dua hari dari sebelumnya sekitar tiga hari.

Presiden menambahkan, target yang ditetapkan telah berhasil dicapai sehingga ia optimistis target dua hari pun dapat tercapai.

"Saya mau tiga hari. Sekarang sudah tiga hari, saya minta dua hari. Kita kalau enggak dikerasin, sulit berubah. Padahal sebenarnya kita bisa. hanya masalah niat, mau atau tidak mau," katanya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan