Menipu Si Penipu dan Dapatkan Rp1,3 Juta
Senin, 10 Mei 2021 -
PERNAH enggak sih mendapat SMS mama minta pulsa? Atau ditelpon orang tak dikenal yang menyebutkan bahwa anakmu mengalami kecelakaan di sekolah? Dua skenario ini hanyalah salah satu dari sekian banyak cara orang jahat untuk melakukan penipuan. Enggak hanya di Indonesia saja, bahkan di negara maju seperti Jepang penipuan semacam ini ternyata sering terjadi.
Mengutip laman Sora News 24, penipuan semacam ini disebut sebagai ore ore scam, salah satu tipuan tertua di Jepang. Biasanya dimulai ketika seorang penjahat melakukan panggilan telepon kepada warga lansia dan mengatakan ore da (ini aku).
Baca juga:
Perusahaan Jepang ini Izinkan Pegawai Libur Jika Idola Favoritnya Menikah
Rencananya adalah target akan salah mengira penipu sebagai anak atau cucu mereka. Ketika korban bertanya siapa yang ada di telepon, sang penipu akan menggunakan taktik rasa bersalah dengan berkata, "Apa? Ini aku! Anda mengenali suara saya, bukan?"
Setelahnya, sama seperti tindakan penipuan lainnya, pelaku akan meminta uang kepada korban. Biasanya dengan sejumlah alasan yang dapat menarik simpati. Seperti misalnya ia kehilangan tas kerja yang berisi uang perusahaan dan ia harus segera menggantinya agar tidak dipecat.
Namun lucunya, cucu atau anak palsu itu pasti tidak akan mengambil uangnya secara langsung. Pelaku mengatakan bahwa rekan kerja yang sebenarnya adalah kaki tangannya yang akan bertemu untuk mengambil uang. Jika tidak seperti bertemu langsung, penipu akan memberi rekening bank atau nomor tujuan pengiriman uang.
Baca juga:
Melihat kasus penipuan yang sering terjadi ini, Kepolisian Prefektur Aichi dari Distrik Minami di Nagoya meluncurkan operasi baru. Disebut sebagai Operation Pretend to Be Fooled, program pemberantasan kejahatan ini meminta orang-orang yang dihubungi penipu untuk memberi tahu polisi. Mereka diminta untuk pura-pura tertipu agar bisa menipu si penipu.
Mereka kemudian akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menarik si penipu agar tertangkap. Untuk setiap kasus kerja sama yang mengarah pada keberhasilan identifikasi penipu, calon korban akan dibayar 10.000 yen atau kurang lebih setara dengan Rp1,3 juta. Tadinya hampir buntung malah jadi untung dong ya?
Polisi Aichi akhirnya membuat sistem ini karena kasus penipuan semakin marak terjadi di prefektur tersebut. Seorang juru bicara Distrik Minami menyebutkan bahwa selain bertujuan untuk menangkap penjahat, mereka berharap program yang dipromosikan melalui poster lokal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penipuan ini. Sehingga tidak ada lagi korban-korban selanjutnya.
Wah, kalau program semacam ini ada di Indonesia, dijamin banyak warga yang cepat kaya. Soalnya warga +62 akhir-akhir ini banyak yang semakin jago menipu seorang penipu. (sam)
Baca juga:
Diselingkuhi, Istri Asal Jepang Jual Koleksi Yu-Gi-Oh! Suaminya