KEKUATAN hero asal Indonesia, Gundala tahun ini akan bangkit lewat film yang disutradarai Joko Anwar. Kemunculan ini juga bertepatan pada ulangtahun ke-50 karakter ciptaan Harya Suraminata (Hasmi) tersebut.
Dikutip dari keterangan resmi yang dilansir Antara, Gundala pertama kali muncul dalam komik GundalaPutra Petir (Penerbit: Kentjana Agung, tahun rilis 1969). Karakter ini lahir di saat maraknya komik silat di pasaran.
>
>
>
>
>
>View this post on Instagram
>
>
> href="https://www.instagram.com/p/Bpd8EI7A2nH/&utm_campaign=embed_loading_state_script" target="_blank">First look of #Gundala by @jokoanwar. Memperkenalkan @abimana_arya sebagai Sancaka/Gundala, Muzakki sebagai Sancaka kecil, @tarabasro sebagai Wulan, & @bront_palarae sebagai Pengkor. Siap disambar tahun 2019!
>A post shared by href="https://www.instagram.com/bumilangitofficial/&utm_campaign=embed_loading_state_script" target="_blank"> BumiLangit (@bumilangitofficial) on datetime="2018-10-28T07:07:17+00:00">Oct 28, 2018 at 12:07am PDT
Hasmi bersama beberapa rekannya malah tampil dengan gaya berbeda, mengadaptasi perkembangan komik asing namun diserap dengan kearifan lokal.
Dari sekian banyak tersebut, Gundala berhasil menjadi salah satu yang paling menonjol karena kekuatan cerita, dan karakter yang mem-bumi. Seiring berjalannya waktu, Gundala pun menjelma menjadi jagoan milik semua orang.
Ide Gundala sendiri sebenarnya tak melulu terpengaruh luar, Hasmi sang pencipta sendiri pernah mengisahkan bahwa Gundala terinspirasi dari tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo.
Gundala Putra Petir. (Komik by Hasmi/Instagram@wirosatan)
Tokoh ini diyakini mampu menangkap petir dengan tangannya. Nama Gundala diberi merujuk dari kata dalam bahasa Jawa "Gundolo" yang artinya petir.
Sampai akhir hayatnya, komik Gundala berhasil terbit sebanyak 23 judul. Terakhir berjudul Surat dari Akhirat yang dirilis pada 1982. Pada 1996, sempat ada usaha untuk mengembalikan kejayaan Gundala melalui komik Patriot , Gundala tampil bersama Godam, Maza, dan Aquanus.
Di bawah naungan Bumilangit Entertainment, komik Gundala kembali muncul di harian Kompas pada 2013 diikuti berbagai komik-komik lainnya hingga hari ini dalam bentuk digital maupun ce" data-captioned width="400" height="400" layout="responsive">
Hasmi bersama beberapa rekannya malah tampil dengan gaya berbeda, mengadaptasi perkembangan komik asing namun diserap dengan kearifan lokal.
Dari sekian banyak tersebut, Gundala berhasil menjadi salah satu yang paling menonjol karena kekuatan cerita, dan karakter yang mem-bumi. Seiring berjalannya waktu, Gundala pun menjelma menjadi jagoan milik semua orang.
Ide Gundala sendiri sebenarnya tak melulu terpengaruh luar, Hasmi sang pencipta sendiri pernah mengisahkan bahwa Gundala terinspirasi dari tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo.
Gundala Putra Petir. (Komik by Hasmi/Instagram@wirosatan)
Tokoh ini diyakini mampu menangkap petir dengan tangannya. Nama Gundala diberi merujuk dari kata dalam bahasa Jawa "Gundolo" yang artinya petir.
Sampai akhir hayatnya, komik Gundala berhasil terbit sebanyak 23 judul. Terakhir berjudul Surat dari Akhirat yang dirilis pada 1982. Pada 1996, sempat ada usaha untuk mengembalikan kejayaan Gundala melalui komik Patriot , Gundala tampil bersama Godam, Maza, dan Aquanus.
Di bawah naungan Bumilangit Entertainment, komik Gundala kembali muncul di harian Kompas pada 2013 diikuti berbagai komik-komik lainnya hingga hari ini dalam bentuk digital maupun cetak.
Gundala. (Foto: Instagram@awang_tricahyono)
Di masa kejayaannya, Gundala sempat juga muncul dalam film. Dirilis pada 1981, Gundala diperankan oleh Teddy Purba. Kini di masa sekarang Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya.
Sentuhan Joko Anwar akan menampilkan Gundala sedikit berbeda dari yang dikenal selama ini. Namun sosok jagoan yang selalu membela masyarakat masih tetap akan menjadi sajian utamanya. (zaim)