Mengenal Dampak Memakai Masker Renggang Bagi Kulit

Jumat, 01 Oktober 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

MEMAKAI masker yang renggang dapat merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier. Hal itu dipaparkan oleh Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK.

Dokter Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), menyarankan untuk memilih masker dengan ukuran pas, tidak terlalu ketat atau longgar.

Baca Juga:

Masker Wajah Mirip Masker Ninja ini Bikin Awet Muda

"Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang, karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak," ujar dr. Arini Seperti yang dikutip dari laman Antara.

sebelum memakai masker, sebaiknya bersihkan dulu wajah (Foto: pixabay/andrey and lesya)

Menurut Arini, sebelum memakai masker, sebaiknya bersihkan dulu wajah, atau bila ada kamu bisa mengaplikasikan serum wajah, untuk meningkatkan barrier kulit. Selain itu, kamu pun sebaiknya mengganti masker setiap minimal empat jam sekali.

Kemudian, menurut Arini, pemakaian masker dapat menyebabkan microbiome kulit berubah. Karena, Microbiome berperan penting dalam barrier kulit, sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat dan berbagai peradangan kulit.

"Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Jadi kita harus kembalikan lagi," ujarnya.

Baca Juga:

Tips Tampil Awet Muda untuk para Laki-Laki, Dijamin Ampuh!

Karena, ketika microbiome tidak seimbang, efek baru akan muncul apabila terjadi kerusakan pada skin barrier, yang ditandai kulit terasa seperti ketarik, kemudian perlahan muncul iritasi dan kulit menjadi merah dan gatal. Jerawat dan akibat pemakaian masker, merupakan salah satu kondisi akibat ketidakseimbangan tersebut.

"Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis, kalau microbiome enggak seimbang akan semakin parah atau kambuh. Penting banget sehari-hari harus merawat microbiome," kata Arini.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit (Foto: pixabay/imperioame)

Untuk mengembalikan keseimbangan dan menjaga kesehatan microbiome yang merupakan mikroorganisme, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Antara lain yakni tidak menggosok-gosok kulit dengan kasar, hati-hati mengenakan bahan mengandung alkohol dan pH tinggi, serta memakai tabir surya, karena sinar ultraviolet diketahui bisa merusak microbiome dan menjaga kebersihan kulit.

"Hati-hati suka over exfoliating, terlalu banyak pakai scrub, kalau skincare yang perlu itu yang lembut, tidak merusak mikrobiota, harus pakai moisturizer, karena kalau kulit lembap lebih awet mikrobiome-nya, tetap pakai sunscreen karena UV bisa merusak mikrobiota," tutupnya. (Ryn)

Baca Juga:

Buah Naga Sahabat Kulit Cantik Awet Muda

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan