Mengenal Alopecia Areata, Penyakit yang Diidap Istri Will Smith
Senin, 28 Maret 2022 -
PADA gelaran Oscar 2022 Minggu (27/3) malam waktu setempat, banyak mata tertuju pada aksi mengejutkan Will Smith menampar komedian Chris Rock saat membacakan nominasi Best Documentary Features. Will Smith emosi ketika Chris Rock melemparkan lelucon tentang istrinya, Jada Pinkett Smith, yang mengidap penyakit alopecia areata.
Smith tiba-tiba berjalan naik ke panggung utama langsung menampar Chris Rock. Ketika balik duduk ke bangku penonton, Smith kembali berteriak ke arah Rock yang masih mencoba memberi alasan. "Jauhkan nama istriku dari mulutmu," ujar Smith dengan nada tinggi.
"Wow Bung, itu adalah lelucon GI Jane," jawab Rock, masih berusaha beralasan. Insiden ini sempat membuat suasana seromoni tiba-tiba menjadi hening dan tegang. Rock pun lantas melanjutkan membacakan para nominasi dan pemenang Oscar, sekaligus mempersembahkan hadiah film dokumenter terbaik kepada sutradara Summer of Soul Questlove.

Sebelumnya pada Desember 2021, Pinkett Smith sempat membahas pengalamannya dalam sebuah video di Instagram. Ia mengatakan telah menerima kondisinya meski sempat stres di awal.
"Kalian semua tahu saya telah berjuang dengan alopecia dan tiba-tiba suatu hari, lihat garis ini di sini. Lihat itu. Jadi itu muncul begitu saja dan ini akan menjadi sedikit lebih sulit bagi saya untuk menyembunyikannya," ujar Pinkett.
Mengutip laman WebMD, alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut rontok dan membuat seseorang menjadi pitak. Pada alopecia areata, sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan dan kebotakan.
Baca juga:
Will Smith Berderai Air Mata Saat Raih Best Actor Oscar 2022
Alopecia areata bisa menyerang laki-laki atau perempuan, dan umumnya terjadi sebelum penderitanya berusia 30 tahun. Kondisi ini paling sering memengaruhi rambut yang ada di kulit kepala.
Saat mengalami alopecia areata, folikel rambut sebagai tempat tumbuhnya rambut, menjadi mengecil lalu berhenti memproduksi rambut. Hal ini kemudian berdampak pada kebotakan dan kerontokan.
Ada beberapa jenis alopecia, termasuk alopecia areata totalis (kehilangan semua rambut di kepala), alopecia areata universalis (kerontokan rambut di seluruh tubuh), alopecia areata difus (penipisan rambut secara tiba-tiba), dan ophiasis alopecia areata (rambut rontok dalam bentuk pita di sekitar sisi dan belakang kepala).
Baca juga:

Saat seseorang mengalami alopecia areata, tanda utama yang ditemukan adalah kerontokan atau kebotakan yang tidak disertai rasa sakit. Selain itu ada juga kebotakan berpola bulat atau seperti pitak yang muncul di suatu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut, kebotakan di bagian bawah, samping, atau melingkari belakang kepala, serta rambut yang tumbuh kembali umumnya memiliki tipe berbeda dengan rambut sebelumnya.
Ada beberapa faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena alopecia areata, yakni memiliki orang tua atau keluarga dekat yang pernah mengalaminya, gangguan kromosom, dan kekurangan vitamin D, asma, dermatitis atopik, atau penyakit tiroid.
Untuk melakukan penanganan mandiri akibat ketidaknyamanan, bisa menggunakan rambut palsu, topi, dan mengoleskan krim tabir surya. Atau bisa juga menggunakan kacamata atau bulu mata palsu untuk melindungi mata dari debu jika mengalami kebotakan pada alis dan bulu mata. (and)
Baca juga: