Mengenal 12 Ragam Motif Batik Khas Banten
Kamis, 25 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Predikat batik terbaik jatuh pada batik Banten bukan karena isapan jempol semata. Batik Banten mengalami proses panjang sampai akhirnya dipatenkan, setelah terdapat kajian di Malaysia dan Singapura pada 2003 silam.
Batik Baten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memilki khas tersendiri ketimbang batik lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak).
Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi cermin Banten. Semua batiknya mengandung muatan filosofi. Berikut adalah 12 motif yang telah diproduksi serta memiliki karakternya masing-masing:
1. Surosowan
Motif Surosowan diambil dari nama tempat pusat pemerintahan di Banten pada masa lalu. Naam adalah gelar Sultan Hasanudin. Warna motif Surosowan adalah kuning, hitam, putih, dan hijau. Motif Surosowan memiliki makna kesuburan dan kemakmuran, keteguhan hati, ketulusan hati, kejayaan, dan ketakwaan kepada Tuhan.
Baca juga:
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
2. Srimanganti
Motif Srimanganti diambil dari nama bangunan istana yang digunakan oleh raja bertatap muka dengan rakyatnya. Warna motif Srimanganti adalah merah tua, coklat tua, dan hitam. Makna motif Srimanganti adalah sifat raja yang arif, teguh hati, dan pemberani.
3. Sabakinking
Sabakinking adalah nama agelar Sultan Maulana Hasanudin. Warna motif Sabakinking adalah kuning, krem, coklat kemerahan, dan hitam. Motif Sabakinking bermakna mencerminkan sifat Sultan Hasanudin yang lembut, arif dan pemberani, agung, dan tangguh hati.
4. Pejantren
Motif pejantren diambil dari tempat pengrajin tenun. Warna motif tersebut adalah putih, biru, dan merah. Makna motif pejantren adalah menggambarkan murah hati, keberanian dan semangat, dan ketulusan hati.
Baca juga:
Pikachu Pakai Batik Motif Parang, Gemasin Banget!
5. Pasulaman
Motif Pasulaman diambil dari nama desa sebagai lokasi para pengrajin sulam. Warna motif Pasulaman adalah coklat muda, merah, hijau, dan putih. Motif pasulaman mempunyai makna kerendahan hati, kesuburan, keberanian dan semangat, dan ketulusan hati.
6. Pasepen
Pasepen adalah nama tempat yang digunakan oleh Sultan Agung untuk bertapa. Warna motif Pasepen adalah hitam, hijau, abu-abu, dan putih. Motif pasepen melambangkan ketakwaan, ketenangan, ketulusan hati, dan keteguhan hati.
7. Pancaniti
Pancaniti berati singgasana tempat raja pada saat memantau prajuritnya yang sedang berlatih. Warna motif Pancaniti adalah ungu, jingga, dan biru. Motif tersebut memiliki makna lima anak tangga untuk mencapai singgasana raja. Motif tersebut juga melambangkan semangat, kedudukan tinggi, kejayaan, dan kebangsawaan.
8. Pamaranggen
Motif Pamaranggen berasal dari desa tempat pembuatan keris. Warna motif Pamaranggen berupa putih, coklat muda, hitam, dan merah. Motif tersebut menggambarkan arif, berani, tegas, suci, dan ketulusan hati.
Baca juga:
Batik dan Songket Eksis di KBRI Italia
9. Kawangsan
Nama motif Kawangsan merupakan nama desa tempat tinggal Pangeran Wangsa. Warna motif Kawangsan berupa biru tua, merah muda, dan coklat kemerahan. Motif tersebut menggambarkan Pangeran Wangsa yang berani, lembut, dan keteguhan iman.
10. Kapurban
Nama motif batik Kapurban berasal dari nama Pangeran Purba, anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Warna motif batik tersebut adalah hitam, jingga, dan putih.
11. Mandalikan
Mandalikan merupakan nama Pangeran Arya Mandalikan, putra dari Sultan Hasanuddin. Warna batik Mandalikan adalah krem, abu-abu, dan coklat. Motif tersebut menggambarkan Pangeran Mandalikan yang rendah hati, kuat, arif, ramah, dan lembut.
12. Datulaya
Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Batik Datulaya berwarna kuning, abu-abu, dan biru. Motif batik menggambarkan tempat pangeran yang dipenuhi dengan bunga. (far)