Mengatasi Urologi Lebih Baik dengan Kemajuan Teknologi

Selasa, 12 Desember 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

PERKEMBANGAN teknologi memudahkan pelayanan kesehatan urologi. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini seperti laser dalam penanganan pembesaran prostat jinak, serta teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, PhD, Spesialis Urologi dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kedokteran FKUI baru-baru ini, mengatakan sejumlah inovasi teknologi telah mengubah lanskap perawatan urologi di Indonesia, termasuk pemanfaatan teknologi laser dan teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat.

Baca Juga:

NAEOTOM Alpha Pertegas Diagnosis Penyakit Tulang

"Teknologi laser memberikan manfaat signifikan, seperti minimnya perdarahan selama operasi dan pemakaian kateter yang lebih singkat, yang pada gilirannya mempersingkat waktu perawatan pasien," ujar Rizal, dalam siaran pers yang diterima merahputih.com baru baru ini.

Tak hanya itu, sambung Agus, teknik enukleasi prostat juga menjadi semakin populer dibandingkan teknik konvensional. Teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat menawarkan tingkat kehilangan darah lebih rendah, angka komplikasi lebih sedikit, pemulihan lebih cepat, dan lama rawat inap yang lebih singkat.

Salah satu tindakan penyembuhan penyakit urologi menggunakan kemajuan teknologi.

“Tidak hanya itu, teknologi biopsi prostat robotik dengan panduan MRI telah membawa revitalisasi dalam deteksi dini dan akurat kanker prostat, dengan penerapannya di lebih dari 20 rumah sakit di Jakarta,” tutur Rizal.

Ia juga menjelaskan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam Healthcare 5.0 dengan kemampuannya untuk melakukan analisis cepat dan akurat berdasarkan data pasien, sehingga membantu dokter membuat keputusan klinis yang lebih efisien dan personal.

Baca Juga:

Naeotom Alpha Hadirkan Inovasi Baru Teknologi CT Scan

Dalam konteks ini, pentingnya pengembangan basis data kanker urologi untuk populasi Indonesia di era Healthcare 5.0 menjadi fokus utama. Kolaborasi antar tim multidisiplin (MDT) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah meningkatkan akurasi diagnosis, pengembangan teknik biopsi prostat robotik, dan standarisasi pemeriksaan MRI prostat.

“Pemeriksaan genomik dan analisis sekuens gen juga menjadi perhatian utama dalam penanganan penyakit prostat, terutama kanker prostat, dengan peluang personalisasi perawatan dan pencegahan membuka lebar."

Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid. (Foto: Eugenia Communications)

Menurutnya, kolaborasi antara Human Cancer Research Center dan Medical Technology IMERI dalam pengembangan alat skrining PSA akan meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas manajemen kanker prostat secara global dan mengatasi masalah biaya dalam pelayanan kesehatan Indonesia.

“Melalui perkembangan teknologi mutakhir, kolaborasi multidisiplin, dan peningkatan kesadaran masyarakat, Indonesia bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan urologi yang lebih baik dan personal bagi setiap individu yang terkena penyakit prostat," tutupnya. (ikh)

Baca Juga:

Takashi Murakami Sulap Ruangan CT Scan Jadi Lebih Berwarna

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan