Mengatasi Urologi Lebih Baik dengan Kemajuan Teknologi


Mengatasi penyakit urologi lebih efektif dengan bantuan teknologi. (Foto:Unsplash/Online Marketing)
PERKEMBANGAN teknologi memudahkan pelayanan kesehatan urologi. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini seperti laser dalam penanganan pembesaran prostat jinak, serta teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, PhD, Spesialis Urologi dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kedokteran FKUI baru-baru ini, mengatakan sejumlah inovasi teknologi telah mengubah lanskap perawatan urologi di Indonesia, termasuk pemanfaatan teknologi laser dan teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat.
Baca Juga:
"Teknologi laser memberikan manfaat signifikan, seperti minimnya perdarahan selama operasi dan pemakaian kateter yang lebih singkat, yang pada gilirannya mempersingkat waktu perawatan pasien," ujar Rizal, dalam siaran pers yang diterima merahputih.com baru baru ini.
Tak hanya itu, sambung Agus, teknik enukleasi prostat juga menjadi semakin populer dibandingkan teknik konvensional. Teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat menawarkan tingkat kehilangan darah lebih rendah, angka komplikasi lebih sedikit, pemulihan lebih cepat, dan lama rawat inap yang lebih singkat.

“Tidak hanya itu, teknologi biopsi prostat robotik dengan panduan MRI telah membawa revitalisasi dalam deteksi dini dan akurat kanker prostat, dengan penerapannya di lebih dari 20 rumah sakit di Jakarta,” tutur Rizal.
Ia juga menjelaskan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam Healthcare 5.0 dengan kemampuannya untuk melakukan analisis cepat dan akurat berdasarkan data pasien, sehingga membantu dokter membuat keputusan klinis yang lebih efisien dan personal.
Baca Juga:
Dalam konteks ini, pentingnya pengembangan basis data kanker urologi untuk populasi Indonesia di era Healthcare 5.0 menjadi fokus utama. Kolaborasi antar tim multidisiplin (MDT) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah meningkatkan akurasi diagnosis, pengembangan teknik biopsi prostat robotik, dan standarisasi pemeriksaan MRI prostat.
“Pemeriksaan genomik dan analisis sekuens gen juga menjadi perhatian utama dalam penanganan penyakit prostat, terutama kanker prostat, dengan peluang personalisasi perawatan dan pencegahan membuka lebar."
Menurutnya, kolaborasi antara Human Cancer Research Center dan Medical Technology IMERI dalam pengembangan alat skrining PSA akan meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas manajemen kanker prostat secara global dan mengatasi masalah biaya dalam pelayanan kesehatan Indonesia.
“Melalui perkembangan teknologi mutakhir, kolaborasi multidisiplin, dan peningkatan kesadaran masyarakat, Indonesia bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan urologi yang lebih baik dan personal bagi setiap individu yang terkena penyakit prostat," tutupnya. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
