Mengangkat Soal Silat, Pelajar Indonesia Memenangi Festival Film Internasional

Senin, 24 Juli 2017 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Nama Indonesia kembali harum melalui pelajarnya yang menempuh pendidikan di luar negeri dalam ajang Festival Film Pendek Pelajar Internasional, awal bulan ini. Dia adalah Irhamni Rofiun. Pelajar asal Bekasi, Jawa Barat itu kini sedang studi di Universitas Ezzitouna, Tunisia.

Film berbahasa Arab dari perwakilan Indonesia berjudul Hadzari atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Waspada akhirnya dinobatkan menjadi film pendek terbaik, dan menjadi satu-satunya film yang diputar ketika malam penganugerahan, Minggu malam (9/7).

Irhamni sendiri menjadi peserta setelah mendaftarkan diri atas nama PPI Tunisia. ’’Dalam proses pembuatan film ini kami bekerjasama dengan banyak Negara, saya hanya sebagai sutradara,’’ tutur Irhamni.

Menurut Irhamni Rofiun, yang juga menjadi sutradara dalam film Silat tersebut mengaku sempat tidak percaya dan terharu sekaligus bangga karena nama Indonesia disebut dalam ajang film pendek bergengsi itu.

’’Ide ceritanya sebenarnya supaya kita lebih hati-hati dan waspada aja dimanapun kita berada. Intinya kejahatan bukan karena ada niat si pelaku, tapi karena ada kesempatan. Saya sendiri sangat bersyukur dan berterima kasih karena pembuatan film ini melibatkan banyak pihak.

Diantaranya adalah tim dan pemain yang tergabung dalam PPI Tunisia, KBRI Tunisia dan Medco Energi.

Ide cerita film ini sendiri memang sangat simpel, singkat ceritanya seorang perempuan yang berjalan sendirian di taman yang sepi, seketika itu lelaki muda mengawasi dari jauh dan di saat yang tepat dia mengambil tas milik perempuan itu. Ada lelaki asing yang melihat dan dengan sergap mengejar si perampok, hingga terjadi perkelahian yang akhirnya dimenangkan oleh lelaki asing.

Di saat sang perempuan sedih meratapi barangnya yang dijambret tiba-tiba lelaki asing itu memberikan tas itu kembali pada si perempuan.

Karena kemenangan ini, direncanakan akan ada kerjasama pembuatan film dua negara, Tunisia dan Indonesia.

’’Kami salut dengan tim film Hadzari yang sangat solid, ide cerita dari sang sutradara sangat sederhana namun mengena, ditambah ada adegan laga yang cukup menarik perhatian. Ya, silat yang berasal dari Indonesia, sangat layak untuk menang. Mumtaz, bravo Indonesia..,’’ ujar Ala dan Baha al Jallasi, sutradara muda kembar asal Tunisia, ketika ditanya pendapatnya mengenai kemenangan film Hadzari tersebut.

Sebelumnya, Irhamni harus bersaing bersama 600 karya film pendek dari sineas muda yang tersebar di 5 benua, ada total 125 negara yang ambil bagian dalam kompetisi tersebut, yaitu Palestina, Turki, Syria, Aljazair, Jordania, Lebanon, Irak, Mesir, Iran, Malaysia, USA, Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, Cina, Thailand, Norwegia dan tuan rumah Tunisia. (ijo)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan