Mengangkat Soal Silat, Pelajar Indonesia Memenangi Festival Film Internasional


MEMBANGGAKAN INDONESIA: (Dari kiri) Taufik Imron yang berperan sebagai penolong; panita; Irhamni Rofiun pelajar asal Bekasi, Jawa Barat yang merupakan sutradara; Amel Heni, Miss Tunisia yang berperan
MerahPutih.com - Nama Indonesia kembali harum melalui pelajarnya yang menempuh pendidikan di luar negeri dalam ajang Festival Film Pendek Pelajar Internasional, awal bulan ini. Dia adalah Irhamni Rofiun. Pelajar asal Bekasi, Jawa Barat itu kini sedang studi di Universitas Ezzitouna, Tunisia.
Film berbahasa Arab dari perwakilan Indonesia berjudul Hadzari atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Waspada akhirnya dinobatkan menjadi film pendek terbaik, dan menjadi satu-satunya film yang diputar ketika malam penganugerahan, Minggu malam (9/7).
Irhamni sendiri menjadi peserta setelah mendaftarkan diri atas nama PPI Tunisia. ’’Dalam proses pembuatan film ini kami bekerjasama dengan banyak Negara, saya hanya sebagai sutradara,’’ tutur Irhamni.
Menurut Irhamni Rofiun, yang juga menjadi sutradara dalam film Silat tersebut mengaku sempat tidak percaya dan terharu sekaligus bangga karena nama Indonesia disebut dalam ajang film pendek bergengsi itu.
’’Ide ceritanya sebenarnya supaya kita lebih hati-hati dan waspada aja dimanapun kita berada. Intinya kejahatan bukan karena ada niat si pelaku, tapi karena ada kesempatan. Saya sendiri sangat bersyukur dan berterima kasih karena pembuatan film ini melibatkan banyak pihak.
Diantaranya adalah tim dan pemain yang tergabung dalam PPI Tunisia, KBRI Tunisia dan Medco Energi.
Ide cerita film ini sendiri memang sangat simpel, singkat ceritanya seorang perempuan yang berjalan sendirian di taman yang sepi, seketika itu lelaki muda mengawasi dari jauh dan di saat yang tepat dia mengambil tas milik perempuan itu. Ada lelaki asing yang melihat dan dengan sergap mengejar si perampok, hingga terjadi perkelahian yang akhirnya dimenangkan oleh lelaki asing.
Di saat sang perempuan sedih meratapi barangnya yang dijambret tiba-tiba lelaki asing itu memberikan tas itu kembali pada si perempuan.
Karena kemenangan ini, direncanakan akan ada kerjasama pembuatan film dua negara, Tunisia dan Indonesia.
’’Kami salut dengan tim film Hadzari yang sangat solid, ide cerita dari sang sutradara sangat sederhana namun mengena, ditambah ada adegan laga yang cukup menarik perhatian. Ya, silat yang berasal dari Indonesia, sangat layak untuk menang. Mumtaz, bravo Indonesia..,’’ ujar Ala dan Baha al Jallasi, sutradara muda kembar asal Tunisia, ketika ditanya pendapatnya mengenai kemenangan film Hadzari tersebut.
Sebelumnya, Irhamni harus bersaing bersama 600 karya film pendek dari sineas muda yang tersebar di 5 benua, ada total 125 negara yang ambil bagian dalam kompetisi tersebut, yaitu Palestina, Turki, Syria, Aljazair, Jordania, Lebanon, Irak, Mesir, Iran, Malaysia, USA, Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, Cina, Thailand, Norwegia dan tuan rumah Tunisia. (ijo)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Aktivis Klaim Kapal Kedua Armada Bantuan Gaza Global Sumud Flotilla Dihantam Serangan Drone

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia

Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Film Pendek Yandy Laurens 'Kita Usahakan Rumah Itu' Resmi Dirilis, Susuri Memori Makna Filosofis Rumah

Sutradara Palestina Garap 22 Film Pendek selama Perang di Gaza

3 Film Pendek Indonesia Diputar Perdana di Europe on Screen 2024

Mitski Rilis Film Pendek, Tampilkan Lagu 'I'm Your Man'

Kurosuke Visualisasikan Album 'Distant Memories' dalam Sebuah Film Pendek
