Mengaktifkan Ponsel di Pom Bensin, Kok Bahaya?
Jumat, 07 Juli 2017 -
Larangan untuk mengaktifkan ponsel sering ditemui di pom bensin. Bahkan, semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang larangan tersebut. Selain itu, terdapat pula larangan untuk merokok. Tentu jelas, merokok akan memicu kebakaran karena bensin mudah terbakar api dari rokok.
Namun, mengapa mengaktifkan ponsel juga berbahaya? Padahal sama sekali tidak terlihat ada kandungan api pada perangkat komunikasi ini.
Ternyata, larangan tersebut dibuat lantaran ponsel juga bisa mengeluarkan percikan api, walau berukuran kecil. Bunga api itu berukuran 1 mikron, atau sebanding dengan satu per 100 milimeter. Percikan api ini akan muncul pada antena koil karena terdapat perbedaan tegangan yang tinggi.
Pada ponsel terdapat pula Light Emitting Diode (LED) atau pancaran cahaya. LED ini dipasang "telanjang" pada ponsel. Hal ini membuat filamen diode bersentuhan langsung dengan udara bebas. Jika LED ponsel menyala, maka akan tumbuh pijar yang menimbulkan percikan api di antena koil.
Meskipun percikan api itu kecil, namun tetap berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran, bahkan ledakan. Jika udara sekitar jenuh oleh uap bensin, maka percikan api kecil tersebut dapat membakar uap bensin. Sehingga, akan menimbulkan ledakan.
Hingga saat ini masih banyak orang yang "nakal" saat mengisi bensin, bahkan para petugasnya. Mereka tetap mengaktifkan ponsel karena menganggap aman-aman saja. Bagaimana dengan Anda? Masih ingin mengaktifkan ponsel saat mengisi bensin? Semua SPBU menaruh larangan tersebut tentu bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menjaga keselamatan jiwa Anda dan para petugas SPBU.
Baca juga artikel Cara Nasihati Anak agar Tidak Merokok.