Mencicip Soju Hit Korea Selatan
Minggu, 13 Agustus 2023 -
SELAMA 22 tahun berturut-turut, Soju Jinro telah disemati gelar minuman beralkohol terlaris di dunia. Minuman khas Korea Selatan ini menggambarkan kehangatan persaudaraan dan rasa hormat. Hal itu menjadikan budaya minum sebagai bagian penting pada setiap pertemuan dan perayaan.
Pada 1962, Soju Jinro pertama kali diekspor keluar Korea Selatan. Sejak saat itu, Soju Jinro memperluas pemasaran mereka sampai ke 80 negara, termasuk Indonesia pada 2016 melalui PT Nano Logistics.
BACA JUGA:
Di Indonesia, Soju Jinro menjadi minuman beralkohol terpopuler kedua setelah Diageo Pic, dan populer pula ke beberapa negara seperti Singapura, Vietnam, dan Malaysia. “Fokus kami tetap berada pada pertumbuhan berkelanjutan, baik secara domestik maupun di pasar luar negeri. Kami percaya Indonesia merupakan salah satu dari pasar penting untuk Jinro di Asia Tenggara," kata Manajer Tim ASEAN Hitenjiro Byung Jun pada konferensi pers yang diadakan di Restoran Bamsae, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (10/8). Menurutnya, peningkatan permintaan untuk soju membuat mereka memiliki tujuan mengembangkan distribusi demi memudahkan aksesibilitas bagi konsumen untuk mendapatkan Jinro.

Manajer Pengembangan Jenama PT Nano Logistics Nina Lukman mengatakan Soju Jinro tersedia di berbagai bar, restoran, dan toko ritel di seluruh Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali, dan Kalimantan. "Soju ini menawarkan pilihan rasa yang bervariasi, mulai dari produk unggulan mereka seperti Jinro Chamisul Fresh, yang dikenal dengan rasanya yang bersih dan murni dan Jinro Chamisul Original yang kaya rasa,” jelasnya.
Soju Jinro memiliki banyak varian rasa. Itulah yang membuat Soju ini semakin digemari. Ada rasa stroberi, anggur hijau, persik, dan prem.Soju ini memadukan rasa buah asli dengan soju yang klasik, dengan tetap mempertahankan kandungan alkohol yang lebih rendah.
BACA JUGA:
Secara keseluruhan, soju Jinro merupakan minuman beralkohol kategori B dengan kandungan alkohol 13-16.5 persen. Pembuatan Jinro menggunakan bahan-bahan alami yang secara tradisional telah digunakan selama berabad-abad. Kandungan yang terdiri dari beras dan jelai, tapioka, fruktosa kristal, stevia, dan thaumatin.
Soju Jinro menggunakan sistem filtrasi arang bambu yang telah dipatenkan dan metode penyulingan empat kali menghasilkan soju yang paling autentik serta bebas dari residu ketidakmurnian yang dapat menyebabkan mabuk dan bau yang tidak sedap.

Menurut Nina, penjualan Soju di Indonesia sempat menurun karena pandemi COVID-19. “Anak muda jarang yang menerapkan budaya minum di rumah kala itu. Karena terlalu lama pandemi, akhirnya banyak anak muda yang mulai minum di rumah,” ujarnya.
Meski kini hadir soju dengan label 'nonalkohol', Soju Jinro tetap optimistis. Menurut Nina, penjualan Soju nonalkohol dan beralkohol memiliki pasar masing-masing. "Jadi untuk importir tidak terlalu menganggap soju nonalkohol menjadi tantangan," tutupnya.(zvw)
BACA JUGA: