Menanti Perubahan Kebijakan Trump Terhadap Universitas di AS
Senin, 25 November 2024 -
MerahPutih.com - Presiden terpilih AS Donald Trump telah berulang kali berbicara tentang penutupan Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Wakil Presiden terpilih JD Vance bahkan telah menyebut universitas sebagai musuh dan lembaga yang bermusuhan.
Belum lagi menteri pendidikan pilihan Trump ialah mantan eksekutif acara gulat WWE, yakni Linda McMahon. Ia tidak memiliki pengalaman nyata di bidang pendidikan. Hal ini membuat para pendukungnya dengan cemas menunggu nasib kesejahteraan Universitas di AS di bawah pemerintahan Trump.
Meskipun Departemen Pendidikan federal telah berulang kali diancam, kecil kemungkinan pemerintahan Trump yang akan datang akan dapat menutupnya. Sebab hal itu memerlukan persetujuan kongres, termasuk mayoritas super di Senat, yang tidak dimiliki Partai Republik.
Tetapi presiden terpilih masih memiliki kemampuan untuk memengaruhi sektor pendidikan, demikian menurut pemberitaan Aljazeera, Senin (25/11).
Baca juga:
Menang Pemilu, Donald Trump Lolos dari Kasus Uang Tutup Mulut
Sebelumnya, Trump mengancam akan menarik akreditasi dan pendanaan federal dari sekolah dan perguruan tinggi yang mempromosikan teori ras kritis, kegilaan transgender, dan konten rasial, seksual, atau politik yang tidak pantas lainnya. Seperti yang dikatakannya, ia juga berjanji untuk memastikan sekolah bebas dari campur tangan politik.
Beberapa kelompok konservatif tengah merencanakan hal itu, dan berharap untuk memanfaatkan masa jabatan kedua Trump sebagai presiden untuk mendorong perombakan besar-besaran sistem pendidikan tinggi.
Mereka akan berupaya membatasi otonomi universitas dalam berbagai bidang, mulai dari seleksi mahasiswa dan perekrutan dosen, hingga apa yang bisa diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya. (ikh)