Jangan Lagi Main Hati dengan Pertemanan Toxic
Rabu, 08 Februari 2023 -
MEMILIKI banyak teman dan relasi bisa membawa keuntungan bagi orang tertentu. Namun, apakah berteman dengan semua orang akan membawa dampak positif?
Dalam pertemanan, pasti akan ada berbagai macam karakter dan sifat. Walaupun sudah bersahabat dalam jangka waktu yang lama, tidak ada jaminan karakter aslinya dapat terlihat.
Baca Juga:
Seiring berjalannya waktu, sifat seseorang akan semakin terlihat dan kamu harus siap akan hal itu. Bisa jadi, sifat dimilikinya dapat berdampak buruk dan termasuk dalam kategori teman toxic yang perlu kamu waspadai.

Pertemanan toxic atau tidak sehat sering membawa pengaruh buruk kepada temannya. Pertemanan tidak sehat ini akan membuat kamu stres, tidak nyaman, bahkan kesal seperti racun yang merusak kebahagiaan kamu.
"Hubungan yang beracun dapat menyebabkan kerusakan nyata pada harga diri Anda dan kesehatan mental Anda secara keseluruhan serta kesehatan fisik Anda," ujar pendidik kesehatan Elizabeth Scott, Ph.D dalam laman verywellmind.
Kamu harus bisa menyadari apakah pertemanan kamu sehat atau tidak. Jika tidak sehat, segera keluar dari lingkungan tersebut dengan cara berikut:
1. Cari lingkungan baru
Jika sebuah lingkungan pertemanan sudah tidak sehat untuk apa dipertahankan lagi? Kamu harus berani keluar dari zona nyaman untuk mencari pertemanan yang baru. Kamu mungkin tidak dapat langsung meninggalkan pertemanan lama kamu, tetapi kamu dapat mencobanya dengan memulai menambah komunikasi dan pertemanan dengan teman lain. Selain itu, kamu dapat mencoba untuk mencari pandangan objektif dari pertemanan kamu.
2. Berani mengatakan 'tidak'
Berkata 'tidak' mungkin hal yang sulit untuk kamu lakukan, bisa jadi karena kasihan atau tidak enak. Jika kamu tidak melakukannya, hal ini bisa menjadi bumerang bagi kamu. Temanmu yang tidak sehat akan mencoba segala cara untuk kamu dapat menuruti keinginannya yang membuat kamu tidak nyaman.
Dengan kamu berkata 'tidak', pertemanan kamu akan menyadari bahwa kamu tidak menyukai perilaku mereka. Tetaplah pada pendirianmu jika kamu tidak menyukai permintaan yang diajukan temanmu.
Baca Juga:
3. Tentukan batasan diri
Kamu harus bisa membuat batasan mana pertemanan yang sudah menjurus ke toxic. Misalnya, kamu menyadari pertemanan kamu tidak sehat karena sering menggosipi orang lain. Jadi kamu harus bisa membuat batasan agar tidak masuk ke pertemanan yang suka gosip. Dengan batasan-batasan yang kamu buat, dapat membantu kamu mencari pertemanan positif dan membangun.

4. Evaluasi diri
Walaupun bukan kamu yang salah dalam pertemanan tidak sehat ini, tak ada salahnya kamu mengevaluasi diri. Baik itu tentang perilaku kamu di pertemanan yang sebelumnya, maupun lingkungan pertemanan sekarang. Evaluasi bertujuan agar kamu tidak lagi terjebak dalam pertemanan tidak menyehatkan ini.
Jika kamu menyadari pertemanan kamu sudah tidak sehat, hanya kamu yang bisa menentukan responsmu. Apakah kamu mau tetap bertahan di lingkungan tidak sehat atau keluar dan mencari pertemanan baru, itu semua berada di tangan kamu. Namun, kamu harus menyadari bahwa keluar dari pertemanan toxic tidak membuat kamu menyesal. (vca)
Baca Juga: