Bisnis-Bisnis Main Hati untuk Orang Kesepian

TAK ada manusia ingin mengalami kesepian yang panjang. Meski begitu, kesepian pasti akan datang ke tiap manusia sekali waktu. Ini adalah pengalaman universal manusia yang bisa hinggap ke siapa saja, di mana saja dan kapan saja.

Dari kesunyian di ruang kosong hingga jalan-jalan ramai di kota yang sibuk, kesepian dapat menembus setiap aspek kehidupan manusia, membuat mereka seolah terisolasi, terputus, dan tidak berarti.

American Psychological Association (APA) mendefinisikan kesepian sebagai tekanan emosional yang manusia rasakan ketika kebutuhan inheren akan keintiman dan persahabatan tidak terpenuhi.

Meskipun merasa kesepian adalah suatu hal yang umum terjadi, ada banyak faktor yang bisa mendasari perasaan kesepian ini.

“Apa yang membuat seseorang kesepian mungkin tidak memengaruhi orang lain dengan cara yang sama. Kesepian seringkali merupakan hasil dari perubahan hidup atau keadaan dalam hidup seseorang yang membuat mereka berisiko lebih besar untuk merasa seperti itu,” jelas Julianne Holt-Lunstad, PhD, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Brigham Young, dikutip dari Everyday Health.

Baca juga:

Makan Malam Romantis di Rumah untuk Main Hati dengan Pasangan

Menurut Julianne, penyebab yang paling umum menyebabkan seseorang merasa kesepian antara lain hidup sendirian, kesehatan fisik atau mental yang buruk, kematian orang yang dicintai, dan tekanan ekonomi.

Sementara itu, menurut Carl Jung, psikolog legendaris itu, kesepian bukanlah rasa yang disebabkan kuantitas teman atau orang di hidup manusia. Melainkan ekspresi ketika manusia tidak bisa dipahami atau diterima orang lain.

Meski sekarang teknologi telah jauh memudahkan manusia untuk tetap terkoneksi, komunikasi di dunia digital menghilangkan kehadiran fisik, keberadaan bahasa tubuh, nada bicara, hingga keintiman. Teknologi tak bisa mengganti kehangatan yang diperlukan orang yang kesepian.

Isu kesepian dapat memicu banyak hal buruk. Tak mengherankan isu ini jadi sorotan di beberapa negara. Bahkan di Jepang ada kementerian khusus untuk mengurus hal ini.

Tetsushi Sakamoto adalah Menteri Kesepian Jepang. Dia bertugas mengatasi masalah kesepian dan isolasi yang berkaitan dengan tingginya kasus bunuh diri remaja di "Negeri Sakura" tersebut.

Sebelum Jepang, Inggris lebih dulu punya jabatan tersebut. Tracey Crouch duduk sebagai pemimpin dalam Commission on Loneliness pada 2018.

Dalam skala global, isu kesepian dan tendensi isolasi masih jarang disentuh oleh pemerintah. Sebaliknya, dari sisi pebisnis, isu kesepian justru jadi komoditas menggiurkan. Setidaknya ada tiga lingkup bisnis menyasar orang kesepian: jasa rental pacar, jasa peluk profesional, dan jasa rental teman.

Bisnis sewa pacar tenyata bukan cuma sekadar cerita di film-film atau drama Korea saja. Bisnis ini ada juga di dunia nyata. Memanfaatkan rasa kesepian seseorang, bisnis sewa pacar ini akhirnya viral di media sosial.

Seperti namanya, jasa ini menawarkan seseorang yang bisa datang menemani orang yang kesepian. Mereka diupah per hari dengan tarif yang berbeda-beda untuk menjadi pacar konsumen. Tarif yang dipatok untuk memakai jasa ini berkisar antara Rp 75.000 sampai ratusan ribu rupiah.

Bisnis berikutnya jasa peluk profesional. Meski masih asing bagi masyarakat Indonesia, nyatanya jasa ini ada juga di Tanah Air kita.

Baca juga:

Jadi Penutup 'Infinite Live', Dewa 19 dan Virzha Tampil Memukau di Tengah Badai Hujan

Sebuah perusahaan bernama Indocuddle bahkan membuka lowongan Profesional Cuddler atau pemeluk profesional di wilayah Jabodetabek. Jasa peluk dan curhat yang mereka tawarkan dibanderol Rp 700 ribu per jam.

Terakhir, jasa rental teman. Serupa dengan jasa rental pacar, jasa yang satu ini hadir untuk kamu yang merasa kesepian atau tidak punya teman nongkrong.

Jasa rental unik ini sebenarnya sudah menjamur. Salah satu yang paling terkenal adalah dengan menggunakan situs RentAFriend. Lewat situs ini, kamu bisa menyewa teman dari berbagai negara.

Tak hanya menyediakan jasa sewa teman untuk bertemu secara langsung, situs ini juga menawarkan layanan teman virtual seperti melalui Facetime, Zoom, SMS, Teman Telepon, dan lainnya.

Bisnis ini masih bertahan. Itu artinya bisnis ini punya pasar. Tapi menurut psikolog klinis Yunike Balsa, jasa-jasa tersebut sekadar jadi jalan pintas menuju komunikasi dan keintiman untuk menangkal kesepian.

Jasa tersebut bukan solusi untuk mengatasi akar rasa kesepian. "Orang (modern) takut terjun ke dalam proses membangun keintiman," kata Yunike dikutip dari The Finery Report.

Meski begitu, jasa tersebut dapat menjadi obat sementara bagi orang yang kesepian. Tertarik untuk menggunakan salah satu jasa tersebut? Atau malah membuka bisnis serupa? (dsh)

Baca juga:

Jaz Bocorkan Sedikit Detail Tentang Album Ketiganya