Patah Hati Mengganggu Kesehatan Fisik


Patah hati bisa menyebabkan kondisi serius. (Foto: Unsplash/Nick Herasimenka)
PATAH hati tak hanya menyerang kondisi mental, namun kesehatan fisik seseorang. Meski jarang terjadi, seseorang benar-benar bisa meninggal karena patah hati.
Pukulan emosional yang tiba-tiba seperti kematian orang yang dicintai dapat mengejutkan jantung hingga membentuk bentuk oval tidak biasa, sehingga fungsinya sebagai organ tubuh yang memompa darah terganggu.
Baca Juga:
"Jantung bisa terlihat sangat lemah. Mungkin hampir tidak meremas. Dalam kasus yang parah, Anda akan berada di unit perawatan intensif karena syok, dan tanpa perhatian medis Anda tidak akan selamat," kata Dr. Ilan Wittstein, asisten profesor kedokteran di Johns Hopkins Medicine, seperti dikutip dari CNN saat menjelaskan efek dari patah hati.
Wittstein yang menerbitkan makalah tentang sindrom patah hati (sindrom kardiomiopati) pernah menangani kasus ini di 1998. Saat itu, ia menangani tiga pasien dengan masalah berbeda yang menggangu emosional mereka, namun kondisi kesehatan jantung mereka sangat mirip.

"Saya melihat tiga pasien perempuan berturut-turut yang semuanya mengalami semacam peristiwa yang membuat stres secara emosional. Yang pertama adalah kematian ibunya, yang kedua mengalami kecelakaan mobil yang menakutkan, dan yang ketiga adalah reuni kejutan. Namun mereka masing-masing datang ke rumah sakit dengan temuan ekokardiogram yang sangat mirip,” kata Wittstein.
Meskipun pemeriksaan darah menunjukkan cedera yang luas, otot jantung perempuan tersebut (pasien pertama) tidak berubah atau rusak secara permanen seperti pada serangan jantung. Bagi banyak pasien, fungsi jantung bisa kembali normal dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Dinamai Kardiomiopati "Takotsubo" ketika pertama kali diidentifikasi di Jepang pada 1990, sindrom ini tidak dikenal di Amerika Serikat dan mungkin mengakibatkan seringnya terjadi salah diagnosis. Hal ini dikarenakan gejala sindrom tersebut mirip dengan penyakit jantung. "Gejala seperti berkeringat, nyeri dada, dan sesak napas bisa sama dengan serangan jantung," ujarnya.
Baca Juga:
Tapi tidak seperti serangan jantung, yang biasanya disebabkan oleh penyumbatan arteri. Pasien sindrom ini memiliki arteri koroner yang normal dan murni, dengan sedikit atau tanpa bukti adanya kolesterol dan plak.
Saat ini, sains masih belum mengetahui secara pasti mengapa sindrom patah hati terjadi, atau mengapa beberapa orang mengalami kejadian ini berulang. Sekitar 2 persen orang yang terlihat di ruang gawat darurat karena serangan jantung mungkin mengalami sindrom tersebut. Bahkan, studi pada 2020 menjelaskan bahwa jumlah orang dengan sindrom ini meningkat, terutama pada kalangan perempuan.
"Peningkatan diagnosis mungkin hanya karena lebih banyak kesadaran di kalangan dokter tentang sindrom tersebut," kata Wittstein.

Menariknya, penyebab sindrom patah hati tak selalu hal besar. Terkadang seseorang mengalami sindrom ini karena hal sepele. Wittstein bercerita pernah ada kejadian seorang perempuan berkemah dengan suaminya.
Ketika suaminya pergi memancing, perempuan tersebut mewarnai rambutnya. Namun, perempuan tersebut panik ketika angin masuk ke dalam tendanya, sehingga mengganggu kegiatannya mewarnai rambut. Ia sangat takut warna rambutnya rusak karena angin tersebut. Wittstein mengklaim perempuan tersebut mengalami sindrom patah hati karena takut warna rambutnya rusak.
"Sungguh aneh, ketika kami pertama kali menjelaskan hal ini, kami pikir itu pasti dipicu oleh tragedi besar, seperti kematian orang yang dicintai atau kecelakaan mobil yang hampir fatal, Apa yang telah kita lihat selama bertahun-tahun itu sebenarnya tidak benar. Beberapa pemicu tampaknya cukup ringan," ucap Wittstein. (ahs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Main Hati dengan Tipe-Tipe Cinta

Lagu Sedih Ternyata Mampu Mainkan Hati Jadi Lebih Baik

Bisnis-Bisnis Main Hati untuk Orang Kesepian

Makan Malam Romantis di Rumah untuk Main Hati dengan Pasangan

Gerai Toko Perhiasan Baru Kini Hadir di PIM

Jaz Bocorkan Sedikit Detail Tentang Album Ketiganya

Jadi Penutup 'Infinite Live', Dewa 19 dan Virzha Tampil Memukau di Tengah Badai Hujan

Join Dong, Wadah untuk Main Hati dengan Teman Satu Frekuensi

Jessia Tampil Energik di Woke Up Festival

Kunto Aji Buka ‘Woke Up Festival 2023’ dengan Syahdu
