Maut Mengintai Petugas Identifikasi Korban Longsor Ponorogo
Rabu, 05 April 2017 -
Tim SAR gabungan memindahkan posko identifikasi untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang berada di sekitar lokasi bencana. Posko yang berbentuk tenda darurat seluas sekitar 24 meter persegi itu masih berdekatan dengan titik longsor.
"Dengan alasan keamanan, posko dipindah karena khawatir ada longsor susulan," ujar Koordinator Tim DVI longsor Banaran AKBP Mochammad Ony Swasono di lokasi longsor di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4).
Sebelumnya, posko identifikasi berada di Ring 1 lokasi longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, atau di sektor A yang tempatnya di sekitaran puncak.
Posko tidak mencukupi untuk proses identifikasi dengan peralatan terbatas. Saat hujan, tim harus berada di dalam tenda yang keamanannya kurang terjamin.
Ony Swasono mengatakan keamanan posko indentifikasi dan fasilitas yang tidak memenuhi syarat menjadi alasan pemindahan posko.
"Meski agak jauh, tapi lebih efektif dan tugas tim identifikasi berjalan maksimal. Apalagi di sini dekat dengan kantor Kecamatan Pulung maupun Mapolsek Pulung," kata Kasub Biddokpol Polda Jatim tersebut.
Sementara itu, anggota tim forensik dari Universitas Airlangga Surabaya Pudji Hardjanto menyambut positif pemindahan posko karena peralatan identifikasi sangat butuh akses, terutama komunikasi dan internet.
Mahasiswa S-2 jurusan ahli forensik itu memisalkan alat "Mobile Automatic Multi Biometric Identification System" (Mambis), yaitu alat pengungkap identitas melalui sidik jari yang butuh jaringan internet.
"Semoga kinerja tim semakin baik dan kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mengungkap identitas korban longsor," kata polisi berpangkat Aiptu tersebut.
Sumber: ANTARA