Maskapai AS, Eropa dan Asia Hentikan Penerbangan ke Israel
Minggu, 04 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Kondisi Timur Tengah semakin memanas menyusul pembunuhan terhadap komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel pada Selasa (30/7) dan tuduhan oleh kelompok Palestina Hamas dan Iran bahwa Israel juha membunuh Haniyeh di Teheran.
Hamas dan Iran telah berjanji untuk melakukan pembalasan atas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah berjanji untuk membalas pembunuhan Shukr.
Kondisi memanasit, membuat sejumlah maskapai dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia telah menghentikan penerbangan mereka untuk tujuan ke Israel dan Lebanon, dengan alasan masalah keamanan menyusul perkembangan terkini di Timur Tengah.
United Airlines, yang mengoperasikan 14 penerbangan setiap minggu antara New York dan Israel, telah menangguhkan penerbangan ke Israel hingga 6 Agustus.
Baca juga:
OKI Kecam Aksi Israel Caplok Situs Arkeologi Palestina
Maskapai AS, Delta Airlines, juga menangguhkan penerbangan ke Israel, dan maskapai Inggris British Airways membatalkan penerbangannya ke negara tersebut pada Rabu (4/8).
Swiss International Air Lines menangguhkan penerbangan antara Zurich dan Tel Aviv hingga 8 Agustus, dengan alasan keselamatan awak dan penumpang.
Selain itu, penangguhan penerbangan Zurich-Beirut, yang awalnya dijadwalkan berakhir pada 29 Juli, telah diperpanjang hingga 12 Agustus.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengumumkan telah menangguhkan penerbangan ke Beirut dan Tel Aviv masing-masing hingga 8 dan 12 Agustus, karena masalah keamanan.
Baca juga:
Demo Penolakan Kunjungan PM Israel Merebak di AS
Maskapai-maskapai tersebut mengatakan akan mengawasi situasi di lapangan untuk menentukan kapan penerbangan dapat dilanjutkan.
Air India juga meniadakan penerbangan menuju Tel Aviv hingga 8 Agustus, dengan alasan keamanan.
ITA Airways, maskapai penerbangan utama Italia, mengumumkan, penerbangan ke dan dari Tel Aviv ditiadakan hingga 6 Agustus
Lalu, maskapai nasional Polandia LOT membatalkan delapan penerbangan ke Lebanon dan Israel yang dijadwalkan pada 3-4 Agustus.
Selain itu, maskapai penerbangan Belanda KLM juga membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Israel hingga 26 Oktober.
Aegean Airlines dan Condor Airlines juga menangguhkan penerbangan dari Athena ke Beirut hingga 1 Agustus karena ketegangan regional.
Baca juga:
Israel Ultimatum Penduduk Khan Yunis Segera Mengungsi
Singapore Airlines (SIA) mengatakan akan menghindari wilayah udara Iran karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Penangguhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan potensi konflik yang lebih luas antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu sisi dan Israel di sisi lain.
Perkiraan Iran akan melakukan serangan balasan terhadap Israel membuat risiko keamanan tinggi, sehingga banyak maskapai menghentikan operasinya ke wilayah itu. (*)