Masjid Jami Angke, Masjid Bhinneka Tunggal Ika

Sabtu, 27 Juni 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Megapolitan - Masjid Jami Al Anwar Angke yang berada di Gang Masjid I Jalan Tubagus Angke menyimpan sejarah Nusantara yang tercecer sejak zaman Belanda masih menduduki Indonesia pada abad ke-17 silam.

Masjid yang didirikan pada tanggal 2 April 1751 ini juga membuktikan betapa kayanya Indonesia akan budaya. Bauran budaya terlihat jelas dalam Masjid Jami Angke.

"Di masjid ini arsitekturnya perpaduan Cina, Jawa, Eropa dan Bali," kata pengurus masjid M Habib, kepada Merahputih, di Tambora, Jakarta, Sabtu (27/6).

Langgam Cina dapat dijumpai pada atap tumpang yang berskur mirip bangunan kelenteng. Hal ini sangat mungkin, karena tidak bisa dilepaskan dari arsitekturnya yang merupakan keturunan China beragama Muslim, yakni Liong Tan.

Kemudian, bangunan Eropa sangat nampak pada jendela dan pintu yang berukuran besar dan lebar dengan jeruji kayu berukir sebagai pengisi jendela. Bahkan, pola ini ditiru untuk rumah adat Betawi yang baru mulai ada sejak abad ke-18.

Menurut Habib, pengaruh Bali juga ditemukan di masjid ini. Yakni pada ujung atap yang disebut Punggel atau 'emprit gantil." Pengaruh Bali sangat mungkin ditemukan dalam masjid karena karena lokasi masjid berdiri saat ini dahulu merupakan kampung Bali.

"Pada mimbar perpaduan muslim dan hindu, seperti tempat sesembahan (agama Hindu) kalau kita lihat," kata dia.

Selain itu, keunikan lain dari mesjid ini juga menyertakan unsur kesultanan Cirebon yang digambarkan dalam gapura pintu masjid berbentuk gapura belah. Sementara budaya Jawa sangat kental terlihat pada tiang-tiang penyangga yang berebentuk soko guru dan melambangkan empat sahabat nabi.

"Atap tumpang, sistem struktur saka guru dan bentuk bangunan bujur sangkar jelas menggambarkan masjid tradisonal Jawa," sambung keturunan ke-10 Tubagus Angke ini.

Ditambahkan Habib, bangunan masjid sebenarnya memiliki 3 lantai. Lantai pertama untuk salat dan musyawarah, lantai 3 untuk mengintai Belanda.

"Kalau Belanda lewat pura-pura salat, tapi di bawah menyusun kekuatan," tandasnya. (mad)

BACA JUGA:

Masjid Riyadussolihin Peninggalan Sunan Kalijaga, Benarkah?

Benarkah Masjid Jami Al Istiqomah Dibangun Hanya Semalam?

Masjid Al Istiqomah Disebut-sebut Peninggalan Sunan Gunung Jati

Apa yang Dicari Menteri Puan di Masjid Keramat Luar Batang?

Diam-diam SBY Pernah Ziarahi Masjid Keramat Luar Batang

Mengintip Sumur Keramat Masjid Luar Batang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan