Lonjakan Kunjungan Wisatawan ke Desa Pulesari
Rabu, 02 November 2016 -
Bahwa Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memang potensial sebagai daerah wisata terbukti sudah. Hal ini bisa dilihat dari kunjungan wisatawan ke desa ini yang terus mengalami peningkatan.
Menurut Sekretaris Desa Wisata Pulesari, Didik Irawanto, kunjungan wisatawan ke desanya memang terjadi lonjakan berarti. Sejak dibuka tahun 2012.
"Pada 2016 hingga Oktober lebih dari 36 ribu wisatawan yang berkunjung ke Pulesari," kata Didik Irawanto di Sleman, Rabu (2/11).
"Awal rintisan yang dilakukan untuk menggali potensi yang ada, mulai dari potensi kebun salak dan sungai.Potensi-potensi alam di Desa Pulesari Itu yang kami manfaatkan sebagai daya tarik wisata," tambahnya.
Menurut Didik, pada November empat tahun lalu Desa Wisata Pulesari mulai dirintis dan baru Maret 2013 mendapatkankunjungan pertama. Pencapaiannya memang menjanjikan.
Selama 2013 jumlah pengunjung sudah mencapai 6.000 orang. Kemudian, pada 2014 32 ribu lebih. Tahun berikutnya 52 ribu orang. Pendapatannya paling banyak juga dari konsumsi. Jadi, ibu-ibu PKK yang masak.
Sebagaimana objek wisata di kawasan lereng Gunung Merapi,Pulesari juga mengandalkan keindahan alam untuk dijual. Namun, yang lebih spesifik berupa wisata air menyusuri aliran Sungai Bedog yang masih jernih dan alami.
Sementara tracking sungai yang ditawarkan beragam jenisnya seperti jembatan goyang, titian bambu, vertical web, gubuk hujan, tangga air, dan jaring laba-laba. Wisatawan diajak menyusuri Sungai Bedog sembari menikmati keindahan alam desa.
Kegiatan susur sungai ini yang paling diminati pengunjung mulai dari usia anak sampai dewasa. Wisatawan juga dapat menikmati pertunjukan kesenian tradisional, out bond, belajar membatik dan aneka kerajinan, serta menanam padi.
"Pengunjung juga berkesempatan belajar budidaya salak pondoh serta membuat olahannya seperti dodol, geplak, bakpia, enting-enting, dan madu mongso. Kami bekerjasama dengan kelompok ibu-ibu dasawisma di daerah ini," jelasnya.
Keterlibatan warga juga ditunjukkan dengan menyediakan fasilitas homestay dari rumah warga bagi wisatawan yang ingin menginap. Desa wisata merupakan program yang digerakkan masyarakat, sehingga otomatis mereka ikut terlibat. Selain memberi kesibukan, hasilnya juga bisa untuk membantu perekonomian keluarga. (/diy)