Literasi Bukan hanya Baca Tulis

Selasa, 05 Oktober 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

KETIKA mendengar tentang literasi, mungkin yang terpikir ialah kemampuan membaca dan menulis. Tapi, pemahaman literasi yang diketahui seseorang, kerap kali dibatasi oleh pengalaman pendidikan.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa di bidang pendidikan ada banyak jenis literasi, yang semuanya membantu dalam menavigasi kehidupan, dan sepenuhnya ada dikehidupan.

Baca Juga:

Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Dokter Tekankan Pentingnya Prokes

Seperti yang dilansir dari laman theedadvocate, ada 13 jenis literasi yang perlu diketahui oleh banyak orang. Literasi pertama ialah literasi digital. Literasi ini mencakup keterampilan yang semuanya diperlukan untuk berhasil di dunia yang semakin digital.

Ketika media cetak mulai mati, kemampuan untuk memahami informasi yang ditemukan secara online menjadi semakin penting. Seperti halnya siswa yang tidak memiliki keterampilan literasi digital, akan segera menemukan dirinya sendiri.

Kenali berbagai jenis literasi (Foto: Pixabay/free-photos)

Kemudian yang kedua ialah media literasi. Menurut Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Literasi Media, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, membuat, mengevaluasi, dan bertindak menggunakan semua bentuk komunikasi.

Literasi media ialah mulai dari menafsirkan emoji, memahami pesan mendasar dalam iklan online, dan memproduksi konten video viral serta mengenali iklan asli. Lalu, yang ketiga ialah literasi rekreasi. Literasi ini merupakan kegiatan mandiri yang menumbuhkan sikap positif, minat dan kebiasaan.

Baca Juga:

Kenali Manfaat Self-esteem Bagi Perkembangan Anak

Selanjutnya, literasi yang keempat ialah literasi disiplin. Literasi ini adalah perlakuan para ahli dalam berbagai disiplin ilmu membaca, menulis, serta kemampuan berpikir kritis siswa khusus untuk disiplin ilmu yang berbeda.

Kelima yakni literasi sipil. Ini merupakan pengetahuan tentang bagaimana berpartisipasi secara aktif, serta melakukan perubahan dalam komunitas dan masyarakat lokal.

Literasi keenam ialah literasi multikultural. Yakni kemampuan untuk memahami serta menghargai persamaan dan perbedaan antara adat, nilai hingga kepercayaan.

Ketujuh yaitu literasi informasi. Sebuah proses transformasional yang pertama kali dijelaskan oleh Abilock. Di mana pelajar perlu menemukan, memahami, mengevaluasi, serta menggunakan informasi dalam berbagai bentuk, untuk keuntungan pribadi. Ini bisa mencakup sosial, tujuan pribadi, hingga global.

Literasi kedelapan yakni literasi Fungsional. Ini merupakan keterampilan keaksaraan yang dibutuhkan untuk menavigasi masyarakat dengan sukses.

Ada 13 jenis literasi yang perlu diketahui (Foto: Pixabay/stocksnap)

Sementara itu Literasi kesembilan adalah literasi konten. Yakni penggunaan literasi di bidang tertentu, seperti halnya literasi matematika atau literasi sains.

Literasi kesepuluh ialah literasi awal. Literasi ini yaitu tentang apa yang diketahui seorang anak tentang komunikasi, membaca, dan menulis sebelum mereka belajar membaca serta menulis.

Kesebelas ialah literasi pengembangan. Literasi ini merupakan suatu bentuk intruksi literasi tentang perkembangan anak dalam pertimbangan. Intinya, ini merupakan intruksi literasi yang sesuai dengan perkembangan anak.

Kemudian keduabelas ialah literasi seimbang. Literasi ini merupakan program membaca yang menggunakan beberapa metode membaca yang berbeda, untuk menawarkan intruksi membaca yang berbeda.

Lalu, yang ketigabelas ialah literasi kritis. Ini merupakan kumpulan disposisi dan keterampilan, yang menumbuhkan pengajaran inovatif, pimikiran kritis, dan penyelidikan aktif. Literasi kritis membantu siswa dalam berpikir kritis tentang hal-hal yang mereka baca, bukan hanya memahami dasarnya. (Ryn)

Baca Juga:

TK Internasional Kipina, Tawarkan Salah Satu Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan