Lima Lagu Musisi Indonesia yang Kritik Polusi Udara
Rabu, 06 September 2023 -
UNGKAPAN “Jakarta sedang tidak baik-baik saja” belakangan ini menggema di media sosial. Kalimat tersebut ditujukan untuk menanggapi isu polusi udara yang mulai menggerogoti kota Jakarta dan sekitarnya sejak pertengahan Agustus 2023. Kualitas udara jeblok justru saat bulan peringatan Kemerdekaan Indonesia.
Semua warga merasakan dampak polusi udara. Tak terkecuali para musisi Indonesia yang aktif di Jakarta. Dari pengalaman ini, mereka berhasil menciptakan sebuah kritik melalui lagu. Beberapa diantaranya bahkan diciptakan jauh sebelum masalah polusi udara jadi perhatian seperti sekarang.
Merahputih.com merangkum lima lagu ikonik dari musisi Indonesia yang berbicara tentang polusi udara ataupun lingkungan:
Baca juga:
1. Efek Rumah Kaca – "Efek Rumah Kaca"
Seperti judulnya, lagu ini membicarakan lingkungan hidup serta penggunaan dan risiko akibat efek rumah kaca yang membuat lapisan ozon menjadi tipis. Lagu ini masuk dalam album Efek Rumah Kaca (2007). Debut album yang berhasil membawa nama Efek Rumah Kaca memenangkan penghargaan MTV Indonesia, Rolling Stone Indonesia, dan Class Music Heroes.
2. Naif – "Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada di Seluruh Dunia"
Judul lagu yang panjang, bukan? Kata ‘pusaka’ di judul ini dinisbatkan untuk pohon, penghasil oksigen yang dibutuhkan umat manusia. Walaupun judulnya terdengar agak ‘nyeleneh’, lagu ini memiliki pesan yang begitu mendalam dan pentingnya merawat bumi.
Tergabung dalam album Titik Cerah (2002), lagu ini mengandung unsur pengingat dalam lirik yang berbunyi, “Langit biru cerah tak mungkin lagi terlihat bersih dan ceria/Pelangi yang berwarna-warni warnanya semakin tiada menentu/Bunga-bunga yang indah tak pernah semerbak lagi seperti dulu/Udara segar yang dulu ada kini tak pernah lagi kurasakan”.
3. BIP – "Mentari Pagi"
Band ini dibentuk oleh para mantan personel Slank: Bongky, Indra dan Pay. Mereka pernah menulis lagu "Mentari Pagi" yang bercerita tentang polusi.
Lagu ini tergabung dalam Udara Segar (2004). Ini terlihat dari liriknya yang tajam dan berbunyi, “Harusnya ada mentari pagi/Kubuka jendela, yang ada polusi/Bukan udara segar yang aku dapatkan/Tetapi bau busuk membuatku muntah”.
Baca juga:
4. Navicula – "Metropolutan"
Band asal Bali ini memang dikenal dengan lirik-lirik yang membahas isu lingkungan. Salah satu yang begitu menyentil adalah lagu berjudul "Metropolutan", sebuah plesetan dari kata 'metropolitan'
Metropolutan berarti metropolitan yang berpolusi. Coba dengarkan lirik yang berbunyi, “Selalu banjir tiap hujan/Asap jalan jadi awan/Di jantung Metropolutan/Orang-orang tak peduli/Alam berkonspirasi/Tenggelamkan kota ini”.
5. Dere – "Rumahku"
Musisi perempuan yang baru saja menggelar intimate concert bertajuk Gelora ini juga menuliskan beberapa lagu tentang lingkungan. Salah satunya adalah "Rumahku".
Dalam lagu tersebut, Dere bertanya berapa lama lagi usia yang akan dimiliki oleh bumi bila hal-hal buruk yang merusak alam dilakukan secara berkala. (far)
Baca juga: