Legislator PKB Anggap Pemilu 2024 Pesta Demokrasi Paling Brutal

Selasa, 05 Maret 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Aspirasi hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 disuarakan oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah.

Sebagai pelaku sejarah gerakan reformasi 1998, Luluk memandang proses Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang paling brutal.

Baca juga:

Pidato di Rapat Paripurna DPR, Puan Singgung Etika Politik

“Sepanjang pemilu yang saya ikuti semenjak 99, saya belum pernah melihat ada sebuah proses pemilu yang sebrutal dan semenyakitkan ini,” ujar Luluk di Gedung DPR, Selasa (5/3).

Luluk mengatakan, pemilu tidak hanya berfokus pada hasil. Menurutnya, proses harus menjadi cerminan untuk melihat apakah pemilu berlangsung dengan jujur dan adil.

“Jika prosesnya penuh dengan intimidasi, apalagi dugaan kecurangan, pelanggaran etika, atau politisasi bansos, intervensi kekuasaan. Maka tidak bisa dianggap serta merta pemilu selesai saat pemilu telah berakhir jadwalnya,” ujarnya.

Baca juga:

Suara PSI Melejit, Anggota Komisi II DPR Minta KPU Pastikan Sirekap Bebas Intervensi

Sehingga, ia menilai hak angket yang terus diwacanakan akan menemukan titik terang soal dugaan kecurangan pemilu. "Sekaligus juga mengakhiri berbagai desas desus kecurigaan yang tidak perlu,” kata Luluk.

Baca juga:

DPRD DKI Anggarkan Baju Dinas dan Pin Emas Rp 3 Miliar untuk Anggota Dewan Baru

Luluk lantas menyinggung berbagai aksi para akademisi, budayawan, dan mahasiswa yang beberapa waktu lalu mengkritik proses pemilu dan kondisi demokrasi yang berada di titik nadir.

“Di mana etika dan moral politik berada di titik minus, tidak bisa dikatakan di titik nol. Maka saya kira, alangkah naifnya bila lembaga dewan perwakilan rakyat hanya diam saja dan membiarkan seolah-olah tidak terjadi sesuatu,” pungkasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan