Lebih dari 1 Juta Warga Palestina Dipaksa Tinggalkan Rafah

Selasa, 04 Juni 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Badan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin (3/6) menyebutkan, bahwa lebih dari satu juta warga Palestina terpaksa meninggalkan Kota Rafah di Jalur Gaza selatan akibat serangan terus menerus dari Israel.

"Pemindahan secara paksa telah menyebabkan lebih dari satu juta orang meninggalkan Rafah," kata UNRWA di akun media sosial X.

Situasinya kini semakin meningkat secara dramatis, kemudian ribuan keluarga mencari perlindungan di daerah permukiman yang rusak dan hancur di Khan Younis.

"UNRWA terus menyediakan layanan penting meskipun tantangannya semakin meningkat," menurut keterangan UNRWA.

Baca juga:

Rumah Sakit di Rafah Lumpuh Akibat Serangan Israel

Laporan tersebut juga menggambarkan kondisi di Rafah "tak terkatakan," sembari menyoroti parahnya krisis tersebut.

Israel pun terus melanjutkan serangan brutal di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2024 lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 36.400 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas di Gaza. Sementara itu, lebih dari 82.600 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca juga:

PM Israel Ngotot Habisi Hamas Syarat Akhiri Perang Gaza

Israel juga dianggap telah melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ). Dalam putusan terbaru, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah. Ada lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan