Lebak Jadi Wilayah Balik Banyak Dilanda Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Rabu, 19 November 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Sejak awal tahun hingga 18 November 2025, BNPB mencatat 2.873 kejadian bencana, sebagian besar merupakan bencana hidrometeorologi.

Total kerugian ditaksir mencapai Rp22,8 triliun, jauh melampaui kapasitas anggaran pemerintah yang hanya berkisar Rp 3 sampai 10 triliun per tahun

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tertinggi kejadian bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Andi Eviana di Lebak,Rabu, mengatakan tingginya frekuensi kejadian bencana tersebut mencerminkan kerentanan ekologis dan struktural yang dipengaruhi oleh topografi pegunungan.

Baca juga:

Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor

Selain itu, juga intensitas curah hujan yang tinggi, serta aktivitas manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan.

Puncak bencana terjadi di Kabupaten Lebak awal 2020 dilanda banjir bandang dan longsor di sejumlah kecamatan.

Peristiwa itu merusak ratusan rumah, memutus akses infrastruktur, mengubah alur sungai, serta menelan sembilan korban jiwa.

Selain kejadian besar tersebut, Lebak hampir setiap tahun menghadapi banjir dan longsor berulang yang menimbulkan kerugian material serta memaksa warga mengungsi.

Kondisi demikian, menunjukkan bahwa kerentanan lingkungan dan keterbatasan infrastruktur drainase masih sangat besar, sehingga memerlukan penanganan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Menurut dia, apa yang terjadi di Lebak hanyalah satu dari ribuan bencana yang terjadi di Indonesia.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan