Le Grand Voyage, Film Perjalanan Ibadah Haji yang Menguras Emosi

Senin, 05 September 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Film - Ibadah Haji merupakan salah satu Rukun Iman yang harus dijalani bagi setiap umat Islam yang mampu.

Setiap tahunnya jutaan manusia berkumpul di Mekah, Arab Saudi untuk menjalankan perintah tersebut.

Salah satu film fiksi dokumenter terbaik mengenai ibadah Haji adalah film produksi Maroko berjudul "Le Grand Voyage".

Le Grand Voyage adalah film tahun 2004 yang disutradarai Ismaël Ferroukhi. Film ini berkisah tentang hubungan ayah dan anak dalam sebuah perjalanan suci menggunakan mobil. Film ini sempat ditayangkan di Festival Film Internasional Toronto dan Venesia 2004

Dari judulnya menggunakan bahasa Prancis yang artinya "Perjalanan Besar", film ini memang berlatar belakang sebuah keluarga Muslim Maroko di Prancis.

Sang Ayah yang sudah tua memutuskan untuk beribadah Haji menggunakan jalur darat dari Prancis Selatan hingga Mekah mengendarai mobil. Sang ayah pun meminta putra bungsunga bernama Reda untuk menemaninya berhaji.

Sebetulnya saat itu Reda sangat tidak ingin mengantar sang ayah sebab ia sedang ada ujian penting, Reda juga tak mau meninggalkan kekasihnya bernama Lisa.

Tapi sang ayah bersikeras ingin berhaji lewat jalur darat. Sang anak pun terpaksa menurutinya. Sejak kecil Reda memang tidak memiliki hubungan dekat dengan sang ayah, tapi dalam perjalanan itu keduanya saling mengenal dan semakin akrab.

Meski begitu tak jarang keduanya harus bertengkar karena berbagai persoalan, perjalanan itu sungguh menguras emosi Reda yang harus terus menuruti ayahnya yangs nagat religius.

Rute perjalanan mereka meliputi Provence di Perancis, kemudian melintasi Italia, Slovenia, Kroasia, Yugoslavia, Bulgaria, Turki, Suriah, dan Yordania sebelum akhirnya tiba di Arab Saudi.

Hingga tiba akhirnya mereka sampai di Mekah, sang ayah pun bersiap menjalankan ibadah Haji, tapi sayang Reda memilih untuk menunggu di mobil dan tidak menemani snag ayah ke Masjid Dilharam.

Reda menunggu seharian dan snag ayah tak kunjung kembali, ia pun mencari ayahnya di Masjidilharam, sampai ia terus berteriak memanggil-manggil ayahnya di antara jutaan manusia saat itu, tapi snag ayah tak kunjung kembali.

Hingga akhirnya Reda diamankan pihak kemanan Mekah, ia pun dibawa ke kamar mayat dimana jemaah haji wafat ditempatkan. Di sanalah ia menemui jasad sang Ayah.

Dari situ Reda menangis meraung-raung, ia seakan menyesal karena sering berselisih paham dengan snag ayah. Meski demikian banyak pelajaran yang ia petik dari perjalanan tersebut.

BACA JUGA:

  1. Film Labuan Hati, Konflik Cinta dan Keindahan Labuan Bajo
  2. Belum Genap Sebulan Tayang, Film Train to Busan Capai 10 Juta Penonton
  3. Baru Dua Minggu Tayang, Film Train to Busan Raih 10 Juta Penonton
  4. Alur Cerita Dianggap Dangkal, Penonton Film Suicide Squad Kecewa
  5. Film 3 Srikandi Diharapkan Motivasi Atlet Muda Indonesia

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan