Laporan Akun Medsos yang Tuding PSI Reinkarnasi PKI Ditolak

Selasa, 26 September 2017 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Partai Solideritas Indonesia (PSI) mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan tersebut untuk melaporkan sejumlah akun media sosial Instagram dan akun Twitter. Namun laporan belum diproses oleh penyidik lantaran sejumlah data administrasinya belum lengkap.

Pelaporan ini terkait tudingan Akun @TeSutrisna, @SalmanAfaridzi , @bajugurceleng @NOBABIBONG2019 yang telah menyebarkan isu bahwa PSI memiliki hubungan dengan komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni mengatakan kedatangan hari ini guna melaporkan beberapa akun medsos karena sudah memfitnah begitu keji terhadap Partai PSI.

"Jadi pada hari ini kami dari PSI mendatangi Bareskrim untuk melaporkan sebuah fitnahan yang keji terhadap partai kami, di Instagram dan Twitter disebutkan bahwa PSI itu adalah Partai Komunis, bahwa PSI itu adalah reinkarnasi PKI," ujarnya di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Pusat. Selasa (26/9).

Menurut Raja, tuduhan yang dialamatkan kepada PSI merupakan sebuah fitnah yang kejam. Sebab, Partai PSI merupakan partai yang berisikan anak muda yang fresh dan tidak memiliki hubungannya dengan konflik ideologis pada tahun 1965.

"Jadi kami meminta kepada Bareskrim nanti ada hal-hal teknis yang administratif akan kami selesaikan, tapi pada intinya kami ingin demokrasi kita tumbuh sehat tumbuh segar, jauh dari fitnah dan hoax seperti beberapa saat ini ditimpa oleh partai kami," ungkapnya.

Kata Raja, Sejumlah akun tersebut yang dilaporkan PSI menuduh logo PSI terkait dengan logo Partai Sosialis Ekual dengan Partai Komunis. Padahal, logo kelopak bunga milik PSI menggambarkan lima sila dari Pancasila.

"Padahal kalau kita lihat logo PSI, ini mawar ada lima kelopak itu menggambarkan lima sila Pancasila. Tidak mungkin kami antiterhadap Pancasila dan tiga kelopak di dalamnya adalah menggambarkan Trisakti yang itu juga bagian ide dari bung Karno dan semuanya dijelaskan di anggaran dasar. Jadi sekali lagi ini adalah fitnah yang sangat kejam kepada partai kami," bebernya.

Untuk itu, ia meminta kepada Bareskrim untuk mengusut akun-akun yang menyebar fitnah kepada partai yang diketuai Grace Natalie.

"Ada yang anonim dan ada yang pribadi dan oleh sebab itu kami datang kesini meminta polisi karena memiliki teknologi canggih untuk mengusut siapa sesungguhnya dalang dari isu-isu negatif ini," kata Raja.

Namun, dalam laporan tersebut masih ada beberapa berkas yang belum dilengkapi PSI perihal administrasi.

"Sudah diterima laporan kami tapi memang ada hal-hal administrasi teknis yang harus kami koordinasikan dengan beberapa pihak di bagian Kepolisian di bagian cybercrime dan lain sebagainya. jadi nanti supaya pasal-pasal yang dituduhkan lebih resize lebih pas untuk disebutkan," tandasnya. (Asp)

Baca juga berita terkait ujaran kebencian SARA di: Isu SARA Di Pilgub DKI Picu Konflik Horizontal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan