LAPAN Luncurkan Satelit untuk Pantau Negara Tetangga dan Pencuri Ikan
Selasa, 24 November 2015 -
MerahPutih Teknologi - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah meluncurkan Satelit A2/Orari. Satelit ini digunakan untuk melihat gambar Indonesia dan negara sekitarnya secara detail.
Tak hanya itu, Satelit A2/Orari juga digunakan untuk memantau perairan Indonesia dari aktivitas kapal yang bermaksud mencuri sumber daya alam di Indonesia. Ia juga akan memantau aktivitas negara-negara di sekitar Indonesia seperti Singapura, Brunei dan Malaysia.
"Satelit ini dibangun menghabiskan anggaran sebesar Rp40 miliar dan Rp7,2 miliar untuk peluncurannya dan dengan berbagai misi seperti pemantauan kapal, pemantauan kebakaran hutan, serta mengambil gambar dari seluruh penjuru nusantara dan negara-negara sekitarnya," demikian paparan dari Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin, Senin (23/11).
Satelit LAPAN A2/Orari diluncurkan dan diorbitkan pada 28 September 2015 lalu. Satelit ini merupakan satelit mikro pertama yang dibuat di Indonesia. Satelit A2/Orari diluncurkan ke orbit near-equatorial (dekat katulistiwa) dari satelit peluncuran roket milik ISRO di Shriharikota, India.
Menurut kepala LAPAN, masa LEOP/IOT merupakan masa kritis dalam hidup satelit. Pada periode tersebut, satelit rentan mengalami kegagalan akibat tidak mampu menahan beban selama peluncuran. Namun dari hasil observasi LAPAN, satelit A2 menunjukkan bahwa semua komponennya telah berfungsi dengan baik. Satelit mampu menerima dan memproses semua perintah dari Bumi. Sistem radio dan komputer satelit juga berfungsi dengan baik. Indikator kesehatan satelit menunjukkan bahwa baterai panel surya berfungsi dengan baik.
"LAPAN-A2 memiliki tiga misi yaitu komunikasi radio amatir, pemantauan kapal laut melalui sinyal dan pengamatan gambar baik berupa foto dan video tentang kondisi bumi. Pihak radio amatir dari Indonesia (ORARI), Malaysia dan Australia, sudah menyatakan telah menerima dan bisa mengirim pesan via LAPAN-A2. Dengan begitu, panggilan resmi satelit komunikasi Amatir OSCAR-86 atau AMSAT Indonesia," terang Thomas.
Lebih lanjut Thomas menambahkan, misi pemantauan kapal juga berjalan dengan baik. Dalam 24 jam, LAPAN-A2 mampu mengumpulkan 2,4 juta pesan dari kapal laut. "Untuk itu, LAPAN akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kementerian dan nonkementerian terkait di Indonesia agar data tersebut bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dengan maksimal," pungkasnya. (aka)
BACA JUGA: