Langkah BGN Hidari Keracunan, Siapkan Rapid Test dan 5.000 Juru Masak Profesional
Senin, 13 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memimpin Konsolidasi Regional untuk peningkatan tata kelola Program Makanan Bergizi (MBG) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Senin (13/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, kepala penyelenggara penyedia pangan bergizi (SPPG), serta mitra pelaksana dari tiga provinsi. Konsolidasi ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan pelaksanaan program MBG berjalan optimal.
Badan Gizi Nasional (BGN) berjanji akan melaksanakan uji cepat (rapid test) di seluruh penyelenggara penyedia pangan bergizi (SPPG) sebagai bagian dari upaya memperkuat standar kebersihan dan keamanan Program Makanan Bergizi (MBG) sesuai arahan Presiden.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan rapid test tersebut telah melalui tahap uji coba di 10 SPPG dan dalam waktu dekat akan diperluas secara nasional.
Baca juga:
Perbaiki Kualitas MBG, BGN Turunkan 5.000 Chef ke SPPG untuk Beri Pelatihan
Langkah ini dilakukan untuk menjamin makanan yang dikonsumsi masyarakat, khususnya anak sekolah, benar-benar aman dan higienis.
“Ini bagian dari perintah Presiden agar setiap SPPG siap menjalankan uji kebersihan. Nomor vendor sudah kami edarkan dan minggu ini pengadaan akan dilakukan secara serempak,” kata Dadan dalam kegiatan Konsolidasi Regional MBG di SICC Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
BGN telah menyiapkan 10 hingga 15 vendor resmi untuk menyediakan alat rapid test kepada seluruh SPPG yang beroperasi di berbagai wilayah.
Uji cepat ini menjadi salah satu instrumen utama dalam standardisasi pengawasan gizi dan kebersihan pangan.
Ia menambahkan, kebijakan rapid test merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga mutu dan kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG.
Dengan adanya uji cepat, setiap penyedia layanan akan memiliki data kesehatan dan kebersihan yang terukur.
Selain itu BGN juga berencana menugaskan 5.000 juru masak profesional yang tergabung dalam International Chef Association untuk mendampingi seluruh SPPG baru selama sedikitnya lima hari.
“Para juru masak ini akan membantu proses pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengiriman makanan agar sesuai standar gizi dan higienitas,” jelas Dadan.
Ia menegaskan pendampingan oleh tenaga profesional diperlukan untuk memastikan seluruh tahapan pengolahan makanan mengikuti prinsip keamanan pangan dan standar gizi yang ditetapkan.
BGN juga tengah menyiapkan dukungan anggaran besar untuk memperkuat pelaksanaan Program MBG tahun depan.
Pada 2026 total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 335 triliun, terdiri dari Rp 268 triliun pagu utama dan Rp 67 triliun dana siap pakai. (*)