Kuota Habis Saat Warga Mau Divaksin, Anies Evaluasi dan Cocokkan Data JAKI
Jumat, 10 September 2021 -
MerahPutih.com - Adanya keluhan warga yang mendaftar melalui JAKI untuk mengikuti vaksinasi, namun ketika datang ke lokasi tidak mendapat vaksin karena kehabisan kuota, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mencocokkan data antara jumlah vaksin yang tersedia dan pendaftar pada aplikasi JAKI agar dapat menjangkau warga mendapatkan dosis vaksin.
"Terkait dengan pendaftaran JAKI yang vaksin, nanti akan dilakukan sinkronisasi antara jumlah vaksin yang tersedia dan jumlah pendaftaran. Supaya kejadian seperti itu tidak terulang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Selatan, Kamis (9/9).
Baca Juga:
Cakupan Vaksinasi COVID-19 di Bandung Dekati Angka Herd Immunity
Menurut dia, salah satu tantangan dalam pengelolaan vaksinasi itu adalah karena sebagian besar yang sudah registrasi tidak melakukan pendaftaran ulang. Karena itu, pencatatan terhadap warga yang sudah mendaftar dapat dilakukan secara akurat.
"Semua terdata lewat JAKI di lokasi yang sama, namun sebagian hanya bawa surat yang sama karena mengikuti jadwal penyuntikan kedua, sebagian tidak membawa suratnya. Kita pastikan nanti stoknya," ujar Anies.
Ia mengatakan, pihaknya akan memastikan ketersediaan stok vaksin di setiap sentra vaksinasi di Ibu Kota.
Saat ini jumlah warga di Ibu Kota yang sudah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh angka 10,1 juta jiwa. Namun demikian, dari angka itu ada 3,9 juta warga non DKI yang mendapatkan vaksin di Ibu Kota.

"Nah pekerjaan kita adalah 2,7 juta orang ber-KTP DKI belum vaksin. Ini yang harus kita jangkau semuanya," ungkap Anies.
Ia berharap, vaksinasi terhadap 2,7 juta warga DKI tersebut dapat segera tuntas agar kekebalan komunal (herd immunity) dapat segera terbentuk dengan dukungan dari berbagai pihak.
Sementara itu, sebanyak 28.308 dosis vaksin sudah disuntikkan ke penghuni yang tinggal di 26 apartemen wilayah DKI Jakarta selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Mereka disuntik vaksin melalui program vaksinasi massal yang dibuat pengelola apartemen. (Asp)
Baca Juga:
Presiden Kunjungi Sulawesi Selatan Tinjau Vaksinasi dan Resmikan Bendungan