Kubu Jokowi Tidak Terima Maju Mundur Kenaikan Premium Dikaitkan ke Pilpres
Kamis, 11 Oktober 2018 -
MerahPutih.com - Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun tidak terima kubu oposisi terus mengaitkan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda kenaikan harga BBM subsidi jenis Premium dengan Pilpres 2019.
Menurut Misbakhun, kritik yang dilancarkan oposisi terkait penundaan kenaikan BBM sangat naif karena tidak lagi menyentuh subtansi masalah. Dia menduga kubu oposisi kehabisan akal untuk mengusung program demi menarik suara, sehingga lebih sibuk mengkritik pemerintah.
"Hampir semua isu dijadikan komoditas bahan kritik tanpa memperhatikan lagi subtansi kritiknya. Mereka miskin konsep dan dangkal dalam membangun narasi program. Akibatnya semua dijadikan bahan kritik dan polemik di ruang publik karena kehilangan narasi besar membangun negara," kata Misbakhun melalui keterangan persnya, Kamis (11/10).

Anggota Komisi XI DPR itu berpendapat penundaan lebih kepada karena pemerintah melihat kenaikan dolar dan harga minyak masih bisa ditangani tanpa harus mengurangi subsidi premium.
"Ini juga menunjukkan komitmen politik ekonomi Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan bahwa semua harga kebutuhan pokok rakyat tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat," ujar dia.
Jadi, kata Misbakhun, sangat tidak beralasan jika pihak oposisi mengaitkan penundaan kenaikan BBM dengan pilpres atau takut elektabilitas Jokowi anjlok.
"Hasil survey dari hari ke hari menunjukkan makin kuatnya posisi Pak Jokowi sebagai presiden pilihan rakyat sehingga kami tidak khawatir atas elektabilitas Pak Jokowi saat ini," tutur dia.

Justru, lanjut Misbakhun, tim Jokowi akan lebih berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan karena rawan dijadikan gorengan politik.
"Kami harus hati-hati dalam mengambil kebijakan karena rawan dijadikan gorengan politik oleh pihak capres lainnya karena hampir semua isu dijadikan komoditas bahan kritik tanpa memperhatikan lagi subtansi kritiknya," tukas mantan kader PKS itu. (fdi)