Komitmen Investasi Bulan Februari 2016 Naik 167 Persen
Kamis, 17 Maret 2016 -
MerahPutih Keuangan – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai komitmen investasi di Bulan Februari 2016 sebesar Rp355 triliun atau naik 167 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut diperoleh dari izin prinsip PMDN sebesar Rp75 triliun yang naik 66 persen dan izin prinsip PMA sebesar Rp281 triliun yang juga meningkat 218 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan bahwa komitmen investasi yang masuk melalui izin prinsip tersebut menunjukkan bahwa daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi.
“Awal tahun ini, angka komitmen investasi yang dicatatkan di bulan Januari dan Februari sangat positif bagi target pencapaian realisasi investasi 2015-2019 yang mencapai Rp3.500 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor BKPM, Rabu (16/3).
Menurut Franky, capaian komitmen investasi didukung oleh langkah-langkah perbaikan di bidang pelayanan perizinan yang mulai dapat terlihat hasil positifnya. Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan layanan izin investasi 3 jam yang kemudian diperluas untuk empat sektor proyek infrastruktur bersamaan dengan kemudahaan investasi langsung konstruksi di Istana Negara pada tanggal 22 Februari 2016.
Lebih lanjut Franky mengemukakan bahwa dari catatan tim pelayanan BKPM layanan izin investasi 3 jam yang masuk ke BKPM selama Februari 2016 tercatat tujuh perusahaan dengan nilai investasi mencapai Rp9,1 triliun dan menyerap 5.762 tenaga kerja langsung.
"Perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan layanan investasi 3 jam tersebut berasal dari negara Tiongkok (2 perusahaan), Gabungan Negara (2 perusahaan), Taiwan, Singapura dan Korea Selatan," tuturnya.
Sementara, dari asal negara PMA, Amerika Serikat menduduki peringkat teratas komitmen investasi yang masuk dengan nilai komitmen mencapai US$ 16,2 miliar, kemudian diikuti oleh Tiongkok US$ 395 juta, British Virginia Island US$ 323 juta, Singapura US$ 302 juta dan Korea Selatan US$ 292 juta.
Sedangkan terkait dengan sektor, Franky menggarisbawahi kenaikan di industri manufaktur. Komitmen investasi di sektor manufaktur sebesar Rp235 triliun atau tumbuh 20 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Komitmen di kelompok industri manufaktur tersebut porsinya 66 persen dari total investasi yang masuk di seluruh sektor,” imbuhnya.(abi)
BACA JUGA:
- BKPM Apresiasi Perluasan Pabrik Tekstil Jateng Serap 6.000 Tenaga Kerja
- BKPM: Kebijakan Daerah Harus Pro Investasi
- Beri Kemudahan Investor Asing, BKPM Luncurkan KLIK
- BKPM Kawal Investasi di Luar Jawa
- BKPM Fasilitasi Investasi Smelter US$612 Juta dari Tiongkok