KMP Merapat ke KIH Mungkinkah?
Minggu, 22 Februari 2015 -
MerahPutih Politik - Meredanya perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri hingga kini masih menimbulkan banyak pertanyaan yang tak mudah untuk dijawab. Salah satu pertanyaan yang paling sulit adalah hubungan antara koalisi dan oposisi.
Sejak dicalonkan sebagai Kapolri, mayoritas fraksi DPR RI mendukung Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Dalam uji kepatutan dan kelayakan jenderal bintang tiga tersebut juga dinyatakan lolos. Kemudian bekas ajudan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut juga dinyatakan lulus dalam sidang paripurna DPR RI. Komjen Pol Budi Gunawan dinyatakan sebagai Kapolri, hanya saja Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan dan mengusulkan satu calon baru, Komjen Pol Badrodin Haiti.
Lantas terkait hal tersebut apakah tensi ketagangan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) sudah mencair. (Baca: Jokowi Lambat Putuskan Nasib Budi Gunawan, Rachmawati: Sumber Masalah di Megawati)
Sosiolog terkemuka asal Universitas Indonesia (UI) Imam. B. Prasodjo memprediksi sejumlah politikus dari partai oposisi akan masuk dijajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, seusai reshuffle (pergantian kabinet).
Keyakinan Imam bukan tanpa alasan, sebab meski menyandang status tersangka dugaan gratifikasi, sebagai barisan oposisi KMP sama sekali tidak menyoalkan hal itu. Bahkan dalam urusan pencalonan Kapolri baik KIH dan KMP terlihat, kompak dan akur.
"KIH dan KMP kelihatan akur dalam menghadapi isu BG (Komisaris Jenderal Budi Gunawan_red)," kata Imam dalam sebuah diskusu rutin mingguan dikawasan Cikini, Sabtu (21/2).
Ditepi lain, politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo sendiri mengakui bahwa Partai Golkar sudah diiming-imingi sejumlah jabatan strategis di dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Kalla). (Baca: Hendak Proses Kasus BLBI, Rachmawati: Alasan Samad Jadi Tersangka)
Namun demikian anggota Komisi III tersebut mengklaim partainya tidak akan tergiur dengan tawaran empuk penguasa. Bukan hanya itu politikus yang akrab disapa Bamsoet memastikan diri tetap akan loyal dalam barisan KMP.
"Tidak, kami tidak akan meninggalkan koalisi kami dan menyebrang ke koalisi satunya, posisi Golkar akan tetap sama, itu hanya prediksi saja," katanya dalam acara serupa. (bhd)