KKP dan WWF Perkuat Perlindungan Habitat Hiu dan Pari di Indonesia
Jumat, 22 November 2024 -
MerahPutih.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) bersama Yayasan WWF Indonesia.
Mereka melaksanakan kegiatan Pelatihan Identifikasi Kriteria Habitat Kritis Spesies ETP (Endangered, Threatened, and Protected atau terancam punah dan dilindungi) untuk memperkuat pembentukan dan efektivitas kawasan konservasi berbasis spesies, kemudian penyelamatan spesies Hiu dan Pari.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pengembangan dan efektivitas pengelolaan 20 spesies prioritas dan target perluasan kawasan konservasi di perairan yang merupakan target dari KPP, yaitu MPA vision 30x45 atau perluasan kawasan konservasi perairan hingga 30 persen pada 2045.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima MerahPutih.com, Prof. Colin Simpfendorfer dari Universitas James Cook, Australia, trainer dan penulis buku Guidance on Defining and Identifying Critical Habitats For Recovering Shark And Ray Species menyampaikan.
Baca juga:
WWF Indonesia dan KKP Jalin Kerja Sama Wujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru
“Jika berbicara tentang hiu dan pari, meskipun perlindungan spasial dapat memberikan manfaat konservasi bagi beberapa spesies, namun beberapa pihak mempertanyakan seberapa luas perlindungan spasial dapat digunakan secara efektif,” ucapnya.
Diharapkan melalui pelatihan ini, otoritas pengelola, serta unit teknis di lokasi kawasan konservasi di perairan mendapatkan peningkatan kapasitas seputar pemantauan spesies, mengidentifikasi area penting yang menjadi habitat kritis bagi spesies terancam punah, dengan harapan ke depannya pedoman pada dokumen nasional dapat segera diadopsi untuk proses pemantauan dan pengelolaan kawasan.
“Saat ini WWF-Indonesia berhasil mendukung pembentukan kawasan konservasi perairan, dengan luasan 5.4 juta hektare atau 18.3 persen dari total target luasan kawasan konservasi perairan di Indonesia yaitu 28.9 juta hectare,” pungkas Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Imam Musthofa Zainudin. (Far)
Baca juga:
Indonesia dan Prancis Mulai Proyek Kapal Selam Scorpène Evolved full Lithium Ion Battery