Khofifah Ajak NU Wujudkan Komitmen Kebangsaan Lewat Santri
Senin, 01 Februari 2021 -
Merahputih.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Nahdlatul Ulama turut serta mewujudkan komitmen kebangsaan melalui peran santri-santri di seluruh penjuru Tanah Air.
Dulu, kata Khofifah, komitmen kebangsaan diwujudkan dengan angkat senjata. Namun cara itu belum relevan di masa sekarang.
"Sebab, bentuk penjajahan sudah berwujud pada digitalisasi, ekonomi, serta upaya merusak idealisme," ujar Khofifah dalam rangka menyambut Harlah Ke-95 NU, Minggu (31/1).
Baca Juga
Plt Bupati Sidoarjo Meninggal Dunia, Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Cita
Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengatakan cara untuk memerangi penjajahan sekarang adalah menjaga integritas, menguatkan keilmuan, serta meneguhkan persatuan dan kesatuan.
"Yakni melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas," ucapnya.
Terlebih karena NU memiliki ribuan santri, yang menurutnya pengembangan SDM santri sangat penting agar bisa menjadi pionir bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan, mewujudkan motivasi NU dan membangun nasionalisme.

"Santri akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santri-nya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," jelasnya.
Selain itu, santri yang terjun di masyarakat juga bisa menjadi panutan, sebab perilaku santri yang didasari integritas itu akan menumbuhkan empati dari masyarakat.
"Komitmen kebangsaan bisa diwujudkan pada implementasi kehidupan sosial," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Baca Juga
Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tak Anggap Sepele COVID-19
Sementara itu, sebagaimana dikutip Antara, di usia 95 tahun bagi NU dan perjalanan sejarah perjuangan di Indonesia, telah membuktikan kematangan NU dari segi organisasi, ideologi, serta peran organisasi dalam membina masyarakat.
"Selamat Hari Lahir Ke-95 NU, mari meneguhkan khidmah NU, menyebarkan 'Aswaja', meneguhkan komitmen kebangsaan," tutur Khofifah. (*)