Ketangguhan Mimin Media Sosial Tak Kenal Waktu Kerja
Sabtu, 25 September 2021 -
TAMPILAN media sosial yang menarik dan tersusun rapi, menjadi tanggung jawab utamanya. Pandangan matanya tak pernah terlepas dari layar komputer, sedangkan jari tangannya siap bergerilya di atas keyboard dan mouse.
Siapa sangka, kini admin media sosial menjadi salah satu keahlian yang banyak dibutuhkan para pelaku bisnis. Tak hanya sekedar ‘jago’ dalam bermain media sosial, para admin media sosial juga dituntut untuk dapat kreatif agar dapat menghadirkan konten-konten menarik. Mereka harus pintar-pintar mengeksplorasi jenis konten. Mulai dari video, infografis, hingga konten dalam bentuk pertanyaan.
Baca Juga:
Profesi ini menjadi impian banyak orang karena dinilai mudah dan tidak membutuhkan banyak usaha. Namun nyatanya, profesi admin media sosial tak semudah apa yang dilihat.
Admin media sosial harus memiliki pengetahuan luas dan referensi yang kaya. Bukan hanya dituntut untuk dapat menghasilkan apa yang menurutnya menarik, melainkan menarik bagi orang banyak. Makanya mereka diminta selalu 'up to date' dan mampu memahami minat audiens.

Memahami keinginan audiens dan mengoperasikan media sosial sebagai media penjualan, bukan lah hal yang mudah. Diperlukan pemahaman terkait strategi yang tepat agar konten dapat dijangkau dan dapat menarik minat audiens. Mulai dari menggunakan tagar yang tepat, hingga membangun interaksi dengan audiens juga jadi tugas utamanya.
Tugasnya tak berhenti saat konten telah diunggah. Setelahnya, admin media sosial juga harus membalas komentar audiens untuk membangun kedekatan. Tak hanya komentar positif yang diterimanya, komentar pedas dari warganet juga menjadi makanannya sehari-hari.
Namun dalam situasi ini para admin media sosial tak boleh tersulut emosi. Komentar pedas yang dilontarkan audiens di kolom komentar, harus ditanggapi dengan positif. Tak hanya bertugas menjawab seluruh komentar, admin media sosial juga bertugas untuk menjawab kebingungan atau pertanyaan audiens yang disampaikan di direct message (DM).
Baca Juga:
Abang Bakso Tangguh, Beralih Profesi Jadi Tukang Bangunan demi Keluarga
Handphone juga tak pernah terlepas dari genggaman tangannya. Namun alih-alih membuka media sosial untuk keperluan pribadinya, mereka akan lebih memanfaatkan waktunya untuk mengecek kembali konten yang telah diunggah. Melakukan evaluasi konten menjadi hal yang perlu dilakukan, untuk melihat respon audiens mengenai konten tersebut.
Bahkan saat jam kerjanya sudah selesai, admin media sosial tetap siap sedia untuk menjalankan tugasnya. Revisi, baik itu konten yang belum maupun telah diunduh selalu siap dilaksanakannya guna meningkatkan engagement akun tersebut. Tak hanya sekali maupun dua kali, admin media sosial juga sering kali harus merevisi konten hingga sesuai dengan yang diminta.

Seabrek pekerjaan tersebut membuat mereka memiliki jam kerja yang tak pasti layaknya pekerja lainnya. Bayangkan saja, jika pekerja lainnya bekerja delapan hingga sepuluh jam sehari, admin media sosial tetap harus mempersiapkan konten bahkan saat dirinya dirumah.
Tiada hari tanpa konten. Kata tersebut mungkin sangat menggambarkan pekerjaan para admin media sosial. Sebab tempat tidak membatasinya untuk melahirkan konten baru nan menarik. Baik di rumah maupun di kantor, pikirannya tetap dipenuhi dengan rancangan konten yang akan diunggah.
Deadline yang tak menentu juga mewarnai kesehariannya. Tak jarang, para admin sosial media dihadapkan dengan waktu pengerjaan konten yang terbilang sebentar. Dalam situasi ini tak hanya kecepatan dan kecekatan yang dibutuhkan, namun kreativitasnya juga diuji. Bagaimana waktu yang singkat, dapat dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan konten yang menarik.
Di balik sikap para admin media sosial yang cenderung terlihat santai dan hanya berkutit dengan komputer serta smartphone mereka, terdapat beberapa tuntutan yang tidak mudah yang harus dilakukannya secara bersamaan. (cit)
Baca Juga: