Kemendikbudristek Fasilitasi Delegasi Indonesia di BIFF 2023

Rabu, 04 Oktober 2023 - Andreas Pranatalta

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memfasilitasi delegasi pelaku perfilman Indonesia yang akan ikut pada gelaran Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Fasilitasi ini dilakukan dalam upaya memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. BIFF diselenggarakan pada 4-13 Oktober 2023.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, beberapa tahun terakhir kementeriannya bekerja sama dengan pelaku film Indonesia. Tujuannya adalah untuk membangun strategi dan ekosistem yang layak untuk mendukung prestasi dan kehadiran filmmaker dan karya-karya Indonesia di panggung dunia.

Baca Juga:

Karya Indonesia Siap Tampil di Busan Film Festival 2023

Kemendikbudristek Fasilitasi Delegasi Indonesia di BIFF 2023
Beragam judul film Indonesia siap bertanding di BIFF 2023. (Indonesian Cinema)

"Misalnya, ada fasilitasi beasiswa non-degree bagi pelaku perfilman, dan Dana Indonesiana yang saya luncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode ke-18, kini terbuka untuk dana padanan ko-produksi film internasional,” jelas Nadie, dalam siaran resminya.

Terkait BIFF 2023 yang memberikan sorotan khusus bagi Indonesia, lanjut Nadiem, hal tersebut tidak terlepas dari gotong royong antara insan perfilman dan pemerintah.

“Saya dan sejumlah insan perfilman menghadiri langsung pertemuan dengan pihak BIFF di Cannes Film Festival pada Mei 2023 lalu. Program khusus untuk Indonesia pada BIFF 2023, merupakan salah satu hasilnya. Saya ucapkan selamat dan sukses bagi delegasi Indonesia di BIFF 2023,” kata Nadiem.

Tim delegasi Indonesia yang akan berangkat ke BIFF 2023 terdiri dari sineas, panitia, pemerintah, dan media yang berjumlah 50 orang akan mendapat travel grant sebagai bentuk fasilitasi dari Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media (PMM).

Di BIFF 2023, ada 15 judul karya sineas Indonesia yang akan ikut berkompetisi dan tayang di program fokus sinema Indonesia Renaissance of Indonesian Cinema. Judul-judul tersebut terdiri dari film pendek, film panjang, dan serial. Ada dua film Indonesia yang masuk di program kompetisi, terdiri dari film panjang karya Yosep Anggi Noen berjudul 24 Jam Bersama Gaspar di program Jiseok, dan film pendek berjudul The Rootless Bloom karya Rein Maychaelson yang berkompetisi di Wide Angle.


Baca Juga:

Kemendikbudristek Apresiasi Sineas di Busan International Film Festival 2022

Kemendikbudristek Fasilitasi Delegasi Indonesia di BIFF 2023
BIFF 2023 memberikan sorotan khusus bagi Indonesia. (Indonesian Cinema)

Direktur Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra pun berharap film Indonesia semakin banyak ditonton oleh penonton global.

"Dalam misi kebudayaan, tentu saja film-film Indonesia menjadi ‘juru bicara’ bagi Indonesia di panggung dunia. Selain mempromosikan banyak hal tentang keragaman budaya dan lokasi di Indonesia,” kata Mahendra.

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan bahwa selain memberikan fasilitasi bagi delegasi Indonesia, di BIFF 2023. Direktorat Perfilman, Musik dan Media jakan berpartisipasi pada rangkaian Asian Contents & Film Market (ACFM). ACFM yang diselenggarakan di Exhibition Center 1, BEXCO, Busan pada 7-10 Oktober 2023 yang menghadirkan booth Indonesia.

Sebagai platform jaringan dan bisnis bagi para profesional industri di seluruh dunia, ACFM menyediakan berbagai program, termasuk pasar investasi dan produksi bersama, konferensi dan acara industri, dan program pendanaan produksi film.

Tahun ini, ada dua proyek film dari Indonesia yang akan ditawarkan di Asian Project Market yaitu Tarkam (Teddy Soeriaatmadja, Eric Primasetio) dan Watch It Burn (Makbul Mubarak, Yulia Evina Bhara). (and)

Baca Juga:

Busan International Film Festival akan Digelar Langsung pada Oktober 2022

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan