Kembali Pimpin KONI Pusat, Tono Suratman Enggan Jemawa
Rabu, 02 Desember 2015 -
MerahPutih Olahraga - ?Kembali terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat, tidak membuat Tono Suratman jumawa. Sebab ia menyadari, masih banyak persoalan yang tertunda atau belum terselesaikan dalam periode sebelumnya.
Misalnya saja, Tono Suratman mengungkapkan, yakni dualisme pengurus besar atau pengurus pusat (PB/PP), kasus logo ring lima yang dipakai KONI, perselisihan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Pra-PON sepak bola.
Dualisme PB/PP yang paling menonjol, yakni di kubu tenis meja atau PTMSI. Masing-masing yakni, pimpinan Marzuki Alie dan Oegroseno.
Meski Oegroseno diakui secara internasional dan juga oleh KOI, namun tidak bagi KONI Pusat. Penyebabnya, KONI Pusat hanya mengakui PTMSI pimpinan Marzuki Alie.
Apalagi, Oegroseno telah melaporkan Tono Suratman kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 November lalu. Tono dilaporkan dengan diduga menganggarkan APBN untuk PTMSI pimpinan Marzuki Alie.
"Kalau Oegroseno itu anggota KOI, lalu Marzuki Alie anggota KONI dan dia punya SK. Untuk anggaran kami berikan kepada yang punya SK. Kalau Oegroseno membaca dan tahu persis tentang AD/ART, maka dia tidak akan lapor ke KPK," papar Tono Suratman.
Kemudian menyoal logo ring lima yang digunakan KONI, ditambah Tono, akan diselesaikan bersama KOI dengan cara yang baik.
"Antara ketua KONI dan ketua KOI secara bersama-sama menghadap IOC (Komite Olimpiade Internasional). Kami akan sampaikan ke IOC secara jelas karena sebelumnya tidak pernah dilakukan. Dengan KOI, kami juga akan bersinergi setiap kali ada event. Nanti Olimpiade 2016 di Brasil, kami juga dilibatkan," tutupnya. (esa)
BACA JUGA: