Kehidupan Pelaut Muda di Sunda Kelapa

Rabu, 18 Maret 2015 - Aang Sunadji

MerahPutih Nasional- Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan tertua yang berada di Jakarta Utara. Pelabuhan ini dipenuhi oleh kapal-kapal pengangkut barang yang tergabung dalam Pelabuhan Rakyat (PELRA).

Hari ini, Rabu (18/3) merahputih.com menyambangi pelabuhan Sunda Kelapa yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Kota. Walaupun cuaca terik dan gumpalan debu yang menyelimuti Anak Buah Kapal (ABK) tidak patah semangat. Gigihnya mereka terpancar dari sosok-sosok mereka yang terus bekerja mencari nafkah.

Andi misalnya. Pelaut asal Bugis yang sudah dua tahun bekerja sebagai ABK di pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara ini terlihat bersemangat mengangkat barang muatan ke dalam kapalnya. Kapal ini akan membawa semen menuju Tanjung Pandan Belitung. Kapal biasanya transit dulu di Pontianak, perjalanan ke pontianak tiga hari tiga malam. (Baca: Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Tertua di Jakarta)

"Selanjutnya, kapal baru ke Tanjung Pandan Belitung kalau cuaca bagus dua hari sampai. Biasanya kapal bawa semen atau kerupuk dan makanan-makanan kecil lainnya," kata Andi yang berusia 18 tahun.

Lalu, kenapa ia memilih menjadi pelaut muda? Ia diajak oleh saudaranya untuk menjadi ABK di kapal Sinar Abadi. (Baca: Kisah Pelaut yang Pernah Dirampok saat Berlayar)

"Karena umur masih muda, ya, kebetulan belum berumah tangga jadi saya mau jadi pelaut," ucap Andi (cpy)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan