Mengenal AWOS, LLWAS, MAWS, Dipasang di Bandara dan Pelabuhan Memantau Potensi Cuaca Esktrem

Frengky AruanFrengky Aruan - Kamis, 19 Desember 2024
Mengenal AWOS, LLWAS, MAWS, Dipasang di Bandara dan Pelabuhan Memantau Potensi Cuaca Esktrem

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Dok. BMKG)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Alat deteksi bencana dan cuaca dipasang di sejumlah bandara hingga pelabuhan. Salah satunya di Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menjelaskan, sejumlah alat yang dipasang yakni Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS).

“Alat ini untuk mendeteksi potensi cuaca ekstrem,” kata Dwikorita kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur dikutip Kamis (19/12).

AWOS merupakan alat utama dalam memantau kondisi cuaca untuk keselamatan penerbangan, khususnya saat pesawat melakukan take off dan landing.

AWOS secara real-time mendeteksi berbagai parameter cuaca seperti kecepatan dan arah angin, tekanan udara, suhu, kelembapan, curah hujan, tinggi dasar awan, serta jarak pandang.

Data yang dihasilkan langsung dikirim ke observer BMKG setiap 30 menit dan diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC).

“Informasi ini sangat krusial bagi pengawas trafik penerbangan dalam menentukan kelayakan kondisi cuaca untuk memastikan keselamatan penerbangan,” imbuh Dwikorita.

Baca juga:

Pemerintah Didesak Siapkan Tim Cepat Tanggap Darurat Cuaca Ekstrem

Sementara itu, alat Low Level Windshear Alert System (LLWAS), sistem yang berfungsi mendeteksi potensi windshear atau geser angin yang dapat membahayakan penerbangan, terutama saat take off dan landing.

Dengan 10 sensor yang dipasang di sekitar Bandara Juanda, LLWAS memonitor arah serta kecepatan angin untuk mengidentifikasi potensi turbulensi berbahaya, seperti angin berlawanan yang dapat menyebabkan pesawat tergelincir atau kehilangan kendali.

Jika potensi ini terdeteksi, peringatan akan segera dikirim ke Air Traffic Control (ATC) dan disampaikan ke pilot agar dapat mengambil langkah mitigasi.

“Seperti menunda pendaratan, go-around, atau mengalihkan penerbangan ke bandara lain,” ungkap Dwikorita.

Sementara itu, Marine Automatic Weather Station (MAWS) yang berfungsi untuk memantau cuaca maritim di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.

MAWS ini dilengkapi dengan sensor suhu, tinggi permukaan air, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan, dan suhu permukaan laut, serta mampu mengirimkan data per menit.

Baca juga:

Hati hati, Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah Sepekan Kedepan

“Data yang diperoleh sangat penting untuk kepentingan keselamatan pelayaran, seperti informasi cuaca ekstrem, gelombang tinggi, serta pasang surut yang mempengaruhi operasional pelabuhan,” ungkap Dwikorita.

Sekadar informasi, potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur yang dipengaruhi oleh fenomena anomali iklim global, yaitu pendinginan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia atau dikenal sebagai La Nina.

Fenomena ini memicu peningkatan pembentukan awan hujan, yang berdampak pada tingginya intensitas curah hujan di Jawa Timur yang meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di kawasan tersebut.

Situasi ini memicu sirkulasi siklonik dan munculnya bibit siklon yang menyebabkan angin kencang, gelombang tinggi, hingga potensi hujan ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Intensitas hujan diprediksi akan meningkat signifikan pada 21 hingga 24 Desember.

Baca juga:

Catat, Wilayah di Jatim dan Bali yang Berisiko Bencana Hidrometeorologi karena Cuaca Ekstrem

BMKG memprakirakan potensi hujan deras disertai angin kencang terjadi dalam tujuh hari ke depan di sejumlah kabupaten, seperti Bangkalan, Bondowoso, Gresik, dan Banyuwangi. (Knu)

#BMKG #Bandara #Pelabuhan #Cuaca Ekstrem
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jakarta Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Siap Laksanakan OMC
BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca guna mengurai curah hujan dan menekan risiko banjir akibat cuaca ekstrem.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Jakarta Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Siap Laksanakan OMC
Indonesia
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
BPBD DKI menaburkan 2.400 kg garam di Pandeglang. Kegiatan ini merupakan modifikasi cuaca di Jabodetabek.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
Indonesia
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Provinsi Banten.
Frengky Aruan - Jumat, 07 November 2025
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
Indonesia
Prakiraan BMKG: Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Jumat, 7 November 2025 Siang hingga Sore
Adapun pada Jumat pagi hari, BMKG lewat akun Instagram menginformasikan bahwa enam wilayah di DKI yaitu Jakarta Barat, Pusat, Utara, Selatan, Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu akan berawan tebal.
Frengky Aruan - Jumat, 07 November 2025
Prakiraan BMKG: Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Jumat, 7 November 2025 Siang hingga Sore
Indonesia
2,4 Ton Garam Dapur Disemai di Langit, Biar Hujan Tidak Terkonsentrasi di Daratan Jakarta
Pelaksanaan OMC pada hari kedua menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU, dengan tiga misi penerbangan, yakni misi pertama, pukul 09.24–11.38 WIB, misi kedua pukul 12.39–14.31 WIB dan misi ketiga pukul 15.13–17.12 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
 2,4 Ton Garam Dapur Disemai di Langit, Biar Hujan Tidak Terkonsentrasi di Daratan Jakarta
Indonesia
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
BIJB Kertajati dioptimalkan untuk fasilitas pusat Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) atau pemeliharaan, perbaikan dan pembongkaran, bagi segala jenis pesawat baik komersil maupun pertahanan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Indonesia
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
DKI Jakarta siaga hadapi banjir rob 5-10 November 2025 dengan mengerahkan Pasukan Biru, ratusan pompa stasioner, dan Modifikasi Cuaca (OMC) bersama BMKG
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
BMKG mengimbau masyarakat soal potensi banjir rob di pesisir Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jakarta, selatan Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Maluku.
Frengky Aruan - Kamis, 06 November 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Indonesia
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Memasuki sore hari, Jakarta Barat akan diguyur hujan disertai petir.
Frengky Aruan - Kamis, 06 November 2025
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Indonesia
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Hasil observasi lapangan menunjukkan terpantau awan Stratocumulus di area target awal, yakni Kabupaten Lebak hingga pesisir barat Provinsi Banten.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Bagikan