Karyawan Desak BPK Bongkar Transaksi Yang Bikin Keuangan Garuda Terseok
Jumat, 19 November 2021 -
MerahPutih.com - Kondisi Garuda Indonesia yang mengalami masalah utang melebihi Rp 70 Triliun, membuat para karyawan Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) mendesak dilakukannya audit pada kinerja keuangan perusahaan.
Dewan Karyawan telah menyerahkan surat permintaan audit forensik kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap semua transaksi yang telah dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia.
Baca Juga:
Jokowi Diminta Tak Tempatkan Orang Dekatnya di Garuda Indonesia
Surat bernomor SKGA-6/279/XI/2021 tertanggal 18 November 2021 yang ditujukan kepada Ketua BPK perihal Permohonan Audit Forensik dan surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Dwi Yulianta.
"Untuk membongkar semua transaksi yang patut diduga telah terjadi praktik korupsi di tubuh Garuda Indonesia," kata Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (19/11).
Tomy mengungkapkan, Sekarga memohon kepada BPK untuk memeriksa semua transaksi pengadaan pesawat, pengadaan mesin pesawat dan juga transaksi pengadaan/penunjukan langsung konsultan restrukturisasi tahun 2020 sebagaimana yang diungkapkan mantan komisaris Garuda Indonesia.
Ia menegaskan, berdasarkan informasi yang telah beredar luas di media sosial, biaya konsultan restrukturisasi mencapai Rp 800 miliar.
Sekarga berharap melalui hasil audit forensik dapat digunakan sebagai langkah penyelamatan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.
"Kami sangat berharap kiranya BPK dapat melakukan audit forensik terhadap semua transaksi tersebut dan kami berharap, semua temuan hasil audit yang terindikasi adanya praktik korupsi harus ditindaklanjuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujarnya.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto meminta semua pihak mendukung renegosiasi Garuda Indonesia dengan para lessor (pihak yang menyewakan atau menyediakan jasa sewa pesawat) dan kreditur hingga titik akhir.
"Menurut saya terkait Garuda itu, biarkanlah mereka (tim negosiator) menyelesaikan proses renegosiasi dengan para pemberi sewa pesawat atau lessor dan kreditur hingga titik akhir," ujar Toto.

Toto juga mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat Indonesia agar jangan memberikan aura-aura yang kurang lebih tidak mendukung proses renegosiasi Garuda yang sedang berjalan saat ini. Kalau negosiasi sedang berjalan, alangkah baiknya jangan ada berita-berita yang tidak mendukung.
Ia menegaskan, proses negosiasi Garuda belum selesai dan sedang berjalan, sehingga kalau ada pendapat atau berita yang tidak mendukung seperti itu maka hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan pihak kreditor dan lessor terkait kesungguhan pemerintah serta bangsa Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan Garuda.
"Jadi janganlah menimbulkan aura-aura yang mengarah atau dapat mempersulit jalannya negosiasi Garuda Indonesia dengan kreditur dan lessornya," kata Toto. (Asp)
Baca Juga:
Wamen BUMN: Secara Teknikal Garuda Indonesia Bangkrut