Kapolri Pengganti Idham Azis Harus Bisa Merangkul dan Mendengar
Selasa, 12 Januari 2021 -
Merahputih.com - Ketua Komisi III DPRHerman Hery membeberkan sejumlah tugas bagi Kapolri baru ke depan. Banyaknya masalah di Indonesia membuat Kapolri harus dapat merangkul dan mendengar.
"Paling tidak, membuka diri untuk mendengarkan,” ujar Herman kepada wartawan, Selasa (12/1).
Baca Juga:
Herman menegaskan calon Kapolri haruslah yang memiliki wawasan yang luas serta mampu mengayomi dalam internal dan membangun solidaritas di internal Polri.
Herman juga menyoroti hal yang berkaitan dengan kejahatan siber. Terutama berkaitan dengan penggunaan media sosial yang harus menjadi perhatian dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
"Karena banyak masalah yang timbul dari kesalahpahaman media sosial. Saya kira menjadi perhatian yang bisa diberi atensi,” jelas Herman.

Ia mengharapkan, surat presiden (surpres) terkait nama calon Kapolri dari Presiden Joko Widodo dapat diserahkan pada pekan ini. Agar pelaksanaan uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test calon kepala Polri dapat dilakukan pada Senin (18/1) atau Selasa (19/1) pekan depan.
"Kalau bisa Senin atau Selasa sudah bisa fit and proper test, itu konsep kami," ujar Herman.
Masa sidang DPR kali ini berlangsung cukup singkat. Karena itu, Komisi III memadatkan agenda dan jadwal kerjanya, termasuk uji kelayakan dan kepatuhan calon kapolri.
"Sekali lagi soal siapa kami tidak tahu dan itu bukan urusan DPR urusan presiden, yang penting surat masuk kami sudah bikinkan skenario fit and proper test dan jadwalnya," ujar Herman.
Baca Juga:
Komisi III, tak mencampuri ihwal pemilihan nama calon Kapolri yang ditunjuk oleh Jokowi. Sebab, kelima nama yang direkomendasikan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memiliki kelebihan masing-masing dan memenuhi syarat.
"Kami berharap ke depan figur Kapolri betul-betul menjadi seorang pemimpin yang negarawan bisa membawa institusi ini menjadi promoter sebenarnya," ujar politikus PDIP itu. (Knu)