Kapal Perang I Gusti Ngurah Rai Bakal Lawan Serangan Musuh di Perairan Australia

Jumat, 13 September 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kapal perang Republik Indonesia KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 dijadwalkan berlayar selama 30 hari sejak meninggalkan markasnya di Surabaya, Jawa Timur.

GNR bakal mengikuti Latihan Bersama (Latma) Kakadu 2024 di perairan Darwin, Australia, mulai 12 hingga 19 September 2024.

"Latihan itu dibuka pada hari Rabu (11/9) dan langsung diikuti fase pangkalan (harbour phase), kemudian diikuti fase laut (sea phase)," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko di Jakarta, Jumat (13/9).

Serial latihan yang akan dilaksanakan pada saat sea phase di perairan utara Australia meliputi miscex (miscellaneous exercise), casex (latihan antikapal selam), gunex (latihan penembakan senjata kapal permukaan), ADEX (latihan peperangan antiudara) PhotoEx (latihan formasi untuk foto udara), deck landing procedure (prosedur pendaratan helikopter), dan diakhiri dengan tahap taktis.

Baca juga:

Prajurit Bertugas di IKN Saat Upacara HUT RI Nginap di Kapal Perang

Kadispen Koarmada II TNI AL menjelaskan, pada tahap taktis itu kapal-kapal perang peserta Latma Kakadu 2024 bakal mengikuti simulasi melawan serangan musuh.

Latma Kakadu 2024, kata dia, menjadi kesempatan bagi TNI AL untuk meningkatkan profesionalisme dan mengasah kemampuan tempur, sekaligus menjadi ajang diplomasi dengan angkatan laut dari negara-negara peserta.

Latma Multilateral Kakadu merupakan latihan bersama yang rutin setiap 2 tahun sekali oleh Angkatan Laut Australia (RAN) sejak 1993. Pada tahun ini, Latma Multilateral Kakadu diikuti oleh 30 negara, di antaranya Australia selaku tuan rumah, Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Filipina, Inggris, India, dan Jerman.

Negara lainnya, yakni Malaysia, Prancis, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Belanda, Thailand, Belgia, Vietnam, Peru, Sri Lanka, Kepulauan Solomon, Inggris, Selandia Baru, Fiji, Pakistan, Kanada, Korea Selatan, Timor Leste, dan Papua Nugini.

"Total (armada yang mengikuti latihan) berjumlah 15 kapal permukaan, satu kapal selam, dan 20 alutsista udara," kata Widyo Sasongko dikutip Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan