Kampanye Anti Islam Donald Trump Dikecam Gedung Putih

Selasa, 08 Desember 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Internasional - Donald Trump masih menyerukan anti Islam dalam kampanyenya sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Trump bahkan meminta agar Muslim dilarang masuk ke wilayah AS.

Seperti yang dilansir VOA, pernyataan Trump ini sangat bertolak belakang dengan ideologi bangsa Amerika, hal ini diungkapkan langsung oleh asisten kebijakan luar negeri Presiden Obama, Ben Rhodes di Gedung Putih, Senin (7/12).

"Kita, seperti yang tertulis dalam Bill of Rights atau Deklarasi Hak-hak, menghargai kebebasan beragama," kata Ben.

Tak lama setelah pidato Presiden Obama prihal imbauan kepada warga AS agar tidak memusuhi Islam, Trumph langsung membuat pernyataan kontroversi seperti meminta agar pemerintah mendata semua warga Amerika yang beragama Islam dan dibentuk dalam satu database, hingga melarang umat Islam masuk ke AS.

"Sampai kita bisa memahami dan menentukan cara untuk mengatasi masalah ini dan ancaman yang ditimbulkan, negara kita tidak boleh menjadi korban serangan-serangan mengerikan yang dilakukan oleh orang-orang yang percaya jihad, dan tidak punya akal sehat atau menghargai nyawa manusia," kata Trump .

Di satu sisi Presiden Obama meminta agar masyarakat Amerika lebih cerdas dalam menyikapi segala hal berkaitan dengan aksi terorisme yang menyangkut pautkannya dengan Islam.

“Jangan biarkan upaya melawan teror ini didefinisikan sebagai perang antara Amerika melawan Islam. Ini adalah yang diinginkan ISIS. ISIS tidak mewakili Islam. Mereka adalah penjahat dan pembunuh yang kejam,” tegas Obama seperti dikutip VOA.

BACA JUGA:

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan