Kamis Pagi, 59 Gempa Hantam Semeru dalam 6 Jam Pasca-Erupsi
Kamis, 20 November 2025 -
MerahPutih.com - Gunung Semeru tercatat mengalami 32 kali gempa guguran dalam enam jam terakhir pada Kamis (20/11) pukul 00.00–06.00 WIB pasca-erupsi besar yang terjadi kemarin sore.
Pada periode yang sama, gunung tertinggi di Jawa dengan puncak 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu juga mengalami 25 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 71–141 detik
“Semeru juga alami satu kali gempa embusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 67 detik. Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 77 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, dalam laporan resmi tertulis dikutip Kamis (20/11).
Baca juga:
Semeru Meletus, Puluhan Pendaki Terjebak di Pos Ranu Kumbolo
Total terjadi 59 gempa berbagai jenis di Gunung Semeru selama periode itu. Secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut tipis.
"Asap kawah tidak teramati, dengan cuaca mendung dan angin lemah ke arah utara, tenggara, dan selatan." tandas Yadi, dilansir Antara.
Gunung Semeru berada pada status Awas (Level IV) sejak Rabu (19/11) pukul 17.00 WIB akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Ratusan orang terpaksa mengungsi akibat letusan itu.
3 Larangan dan 1 Rekomendasi Selama Erupsi Semeru
Tak hanya menaikkan status Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi. Berikut 4 rekomendasi yang wajib dipatuhi terkait erupsi Semeru:
3 Larangan
-
Masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak.
-
Aktivitas juga dilarang pada radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar.
-
Tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Semeru karena rawan lontaran batu pijar.
1 Rekomendasi
-
Waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta pecahan anak sungai mereka.
(*)