Kamala Harris Janjikan Pengakhiran Perang di Gaza jika Menangi Pemilu Presiden AS
Senin, 04 November 2024 -
MERAHPUTIH.COM - KAMALA Harris melempar janji akan mengakhiri perang di Gaza jika ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Pernyataan tersebut disampaikan hanya dua hari sebelum pelaksanaan pemilu AS yang jatuh pada 5 November 2024.
"Tahun ini (terasa) sulit, mengingat besarnya korban jiwa dan kehancuran di Gaza serta korban sipil dan pengungsian di Lebanon," kata Harris, Minggu (3/110, dilansir ANTARA.
Harris menyebut situasi itu sangat menghancurkan. “Sebagai presiden, saya berjanji akan melakukan segala yang saya bisa untuk mengakhiri perang di Gaza, membawa pulang para sandera, mengakhiri penderitaan di Gaza, memastikan keamanan Israel, serta menjamin hak rakyat Palestina untuk bermartabat, merdeka, aman, dan memiliki penentuan nasib sendiri," katanya disambut tepuk tangan meriah dalam sebuah kampanye di Negara Bagian Michigan. Negara bagian tersbeut merupakan medan pertempuran penting dalam pilpres AS.
Harris sangat membutuhkan dukungan mayoritas di tujuh negara bagian krusial pada siklus pemilihan tahun ini, mengingat persaingan ketat dengan kandidat Partai Republik, yang juga mantan presiden, Donald Trump secara nasional.
Baca juga:
Peta Perolehan Suara Kamala Harris Vs Donald Trump H-5 Pilpres AS
Kompilasi survei yang dikumpulkan situs RealClearPolitics menunjukkan Trump unggul hanya 0,1 persen secara nasional, dengan lima survei menunjukkan mereka dalam posisi seimbang.
Michigan punya komunitas Arab dan muslim yang besar serta 15 suara Electoral College yang diperebutkan. Itulah yang membuatnya menjadi sangat penting bagi peluang kemenangan Harris. Selain Michigan, Negara Bagian Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin juga dianggap sebagai wilayah negara bagian kunci dalam pemilu kali ini.
Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang sebelumnya dikenal sebagai basis Demokrat yang andal, kembali menjadi medan pertempuran penting. Negara bagian yang dikenal sebagai ‘tembok biru’ ini jatuh ke tangan Trump pada 2016, tetapi berhasil dimenangi Presiden Joe Biden pada 2020. Harris dan Trump telah menghabiskan waktu yang cukup signifikan untuk berkampanye di negara-negara bagian ini dengan pemahaman bahwa setiap negara bagian tersebut berpotensi menentukan hasil pemilu.
Hari Pemilihan Umum dijadwalkan pada 5 November. Di hari itu, rakyat Amerika akan memutuskan masa depan kursi kepresidenan, kongres, serta sejumlah pemilihan tingkat negara bagian dan lokal.(*)
Baca juga: