Jokowi Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia
Jumat, 02 Oktober 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam jajaran 50 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Jokowi berada di urutan ke-11 di antara tokoh-tokoh lain seperti Raja Jordania Abdullah II dan Tokoh Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Sebanyak 50 tokoh-tokoh muslim berpengaruh dirilis situs themuslim500.com. Lima urutan tertinggi yaitu, Raja Jordania Abdullah II ibn Al-Hussein, Professor Dr Sheikh Ahmad Muhammad Al-Tayyeb dari Mesir, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud, Tokoh Spiritual Iran Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, dan King Maroko Mohammed VI.
Dari Indonesia, selain Jokowi pada urutan ke-11, Ketua BPNU KH Said Aqil Siradj berada pada urutan ke-18, Ketua Dewan Pertimbangan MUI M Din Syamsuddin urutan ke-44, dan Ketua MUI Jawa Tengah Habib Luthfi bin Yahya di urutan ke-48.
Mayoritas tokoh yang masuk dalam 50 tokoh muslim berpengaruh di dunia berasal dari Dunia Arab seperti Lebanon, Mesir, Yaman, Jordania, Qatar, Tunisia, Uni Emirat Arab, dll. Namun ada juga dari dari Amerika yaitu Sheikh Hamza Yusuf Hanson (36) dan Professor Dr Seyyed Hossein Nasr (37), dan dari Perancis Shah Karim Al-Hussayni pada urutan ke-40.
"Joko Widodo atau disapa Jokowi menjadi presiden pada 20 Oktober 2014. Ia memenangkan 55% suara dalam pemilihan presiden yang belangsung Juli 2014. Selisih kemenangan (dengan Prabowo) 4 persen. Jokowi merupakan pemimpin populer, tidak mendapat dukungan dari ulama dan tidak mendapat dukungan dari kalangan militer dan orang kaya," demikian deskripsi tentang Jokowi dari themuslim500.com.

Jokowi memiliki latar belakang sederhana dari keturunan suku Jawa. Ayah Jokowi memiliki bisnis furnitur yang tidak mencukupi ekonomi keluarga. Tapi, keluarga Jokowi berusaha keras untuk memasukkan Jokowi ke universitas dan berhasil memperoleh sarjana kehutanan. Jokowi pernah bekerja selama tiga tahun di Aceh sebagai pegawai dinas kehutan. Namun, Jokowi memutuskan kembali ke Solo untuk meneruskan bisnis keluarga di bidang furnitur yang telah dirintis ayahnya.
Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta (Solo) sebelum ke Ibu Kota menjadi Gubernur Jakarta pada 2012. Ia sukses saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Jokowi fokus mempromosikan Kota Solo dan pusat kebudayaan Jawa di Solo. Selain itu, ia mengembangkan transportasi umum, kesehatan, dan bisnis dengan dukungan penuh masyarakat.
Jokowi juga terkenal dengan blusukan. Blusukan diartikan sebagai kunjungan dadakan untuk melihat atau mendengar langsung keluhan masyarakat. Jokowi melakukan blusukan agar ia bisa langsung mengatasi masalah dengan kritik langsung dari bawah. Kebiasaan blusukan juga dapat memperkuat hubungan pribadi Jokowi dengan masyarakat.
Baca Juga:
- Paket Kebijakan Ekonomi tahap III : Jokowi Siap Turunkan Harga Solar
- Rieke Diah Pitaloka: Paket Ekonomi Jokowi Abaikan Persoalan Ketenagakerjaan
- Jokowi Minta Pertamina Turunkan Harga Premium
- Jokowi Tolak Minta Maaf kepada PKI
- Iriana Jokowi Lahir Saat Sukarno Bebaskan Irian Barat